Suara.com - Pernahkah Anda menjumpai bacaan yang berbeda untuk doa iftitah dari kalangan NU (Nahdhatul Ulama) dan juga dari kalangan Muhammadiyah? Meskipun mereka sama-sama umat islam, namun patokan mereka untuk membaca doa iftitah berbeda-beda.
Berikut ini penjelasan lengkap seputar doa iftitah, mulai dari bacaan doa iftitah latin, terjemahan, dan keutamaannya.
Doa iftitah adalah sebuah doa sunnah yang dibaca setelah takbiratul ihram, yaitu pada takbiratul ikhram pertama dan sebelum membaca surat Al Fatihah dalam salat. Doa iftitah ini mengandung harapan yang dipanjatkan kepada Allah SWT.
Bacaan doa iftitah ini memiliki beberapa macam bacaan, ada yang panjang dan ada pula bacaan yang pendek.
Meskipun hukum membaca doa iftitah adalah sunnah, namun shalat Anda tidak akan sempurna tanpa membaca doa iftitah ini. Oleh karena itu, beberapa orang menganggap bahwa bacaan doa ini adalah wajib.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
"Shalat seseorang tidak sempurna hingga ia bertakbir memuji Allah dan menyanjungnya kemudian membaca bacaan Al Quran yang mudah baginya." (HR. Abu Daud dan Hakim).
Bacaan Doa Iftitah Latin
Allaahu akbaru kabiiraw walhamdu lilaahi katsiran, wa subhaanallaahi bukrataw wa’ashiila, innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.
Baca Juga: Niat Puasa Asyura dan Keutamaan di Bulan Muharram
Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satupun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri. (Muslim)
Hampir sama dengan bacaan-bacaan dalam salat, doa iftitah juga merupakan salah satu dari syarat wajib rukun islam. Doa iftitah banyak sekali mengandung keutamaan, terutama pada arti kandungannya yang memiliki makna-makna yang indah dan menunjukkan penghambaan yang lebih kepada Allah SWT.
Hal ini menunjukkan, bahwa hakikat kehidupan kita sebagai makhluk ciptaan Allah tidak luput dari segala dosa dan kesalahan.
Doa iftitah merupakan salah satu tempat untuk melakukan permohonan kepada Allah SWT. Makanya membaca doa iftitah menjadi sumber pahala bagi tiap umat muslim.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram