Suara.com - Satu keluarga diusir dari hotel di Italia tempat mereka menginap dan harus membayar denda 200 euro (Rp 3,4 juta) karena diduga menyumbat wastafel.
Menyadur Mirror, Jumat (28/8/2020) Parent Tina (48) mengatakan manajer akomodasi hotel di Palermo sangat marah karena pasir masuk ke pipa wastafel yang mereka gunakan.
Keluarga mereka diperintahkan untuk membayar ganti rugi atau pergi. Bahkan pihak hotel akan melaporkan ke polisi Italia, menurut lapor HullLive.
Dia dan kedua putranya yang berumur 13 dan 11 tahun, memilih Hotel Sisilia Paradise karena arsitekturnya yang menakjubkan dan posisinya di pinggir pantai berpasir, tetapi mereka menghadapi liburan yang sangat berbeda dari yang mereka perkirakan.
Setelah beberapa hari menyusuri pasir, mereka kembali ke hotel pada malam ketiga untuk beristirat dan mencuci pakaian renang mereka.
"Kami pergi ke pantai pada hari pertama dan pada hari kedua kami pergi ke katakombe. Pada hari ketiga kami pergi ke pantai yang berbeda," kata ibu dua anak itu.
"Kami mencuci barang-barang kami di wastafel setiap hari. Pada hari ketiga kami kembali dan [pengusaha hotel] menghentikan kami di resepsionis dan berkata 'Anda akan pergi ke kamar mana?'
"Dia berkata, 'wastafel di lantai atas rusak dan kami harus menggantinya."
Tina mengklaim bahwa pengelola hotel meminta dia membayar 200 euro (Rp 3,4 juta) dan membayar perbaikan wastafel yang tersumbat yang mereka yakini rusak karena keluarganya.
Baca Juga: Spezia Promosi ke Serie A Italia untuk Kali Pertama
Ibu dua anak tersebut mengaku mencuci pakaian renang di wastafel tetapi tetap bersikukuh bahwa masalah itu sudah ada sebelum mereka datang.
Meskipun demikian, dia menawarkan untuk mencicil sebanyak 10 kali, tetapi tidak dapat melakukannya sampai dia kembali ke Inggris karena isi dompetnya tidak dapat menutupi denda.
Tina mengatakan bahwa petugas tersebut mengatakan kepadanya bahwa jika kemungkinan terburuk terjadi, dia dapat menghubungi polisi setempat dan mereka akan menahannya.
"Saya bahkan mengatakan 'jika kita pergi dapatkah saya mendapatkan sebagian dari pengembalian dana sehingga kita dapat menemukan tempat lain' tetapi mereka mengatakan 'tidak'," kata Tina.
"Saya memang menawarkan sekitar 10 kali untuk membayar ketika saya kembali ke Inggris. Saya mengira mereka tidak bisa melakukan itu. Terutama di masa virus corona, itu buruk. Itu mengerikan. Seharusnya tidak terjadi." ujar Tina.
Setelah penyedia perjalanan mereka turun tangan untuk menengahi, keluarga Tina akhirnya diperintahkan untuk keluar dari hotel tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KPK Lamban Ungkap Tersangka Korupsi Gubernur Riau, Apa Alasannya?
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG