Suara.com - Seorang pria di India dianiaya hingga tewas di depan istrinya yang sedang hamil ketika berusaha mencari anaknya yang hilang.
Menyadur Times of India, Minggu (30/8/2020), seorang pria berusia 40 tahun dipukul dengan tongkat besi oleh dua pria di Gramin Sewa setelah pria tersebut bersama istrinya yang sedang hamil mencari putra mereka yang berusia tujuh tahun yang hilang di kawasan Industri Okhla, Delhi.
Peristiwa itu terjadi bermula ketika petugas tanggap daruruta (ERV) menemukan seorang wanita hamil dalam keadaan menangis dan seorang pria yang terluka parah pada Kamis malam (27/8).
Dia tidak bisa menceritakan apa yang terjadi pada suaminya hingga babak belur dan mengeluarkan banyak darah.
Krishna Kumar Meena, penduduk asli Rajasthan, ditemukan terbaring bersimbah darah di pinggir jalan. Petugas ERV segera membawa Meena ke RS ESI terdekat untuk perawatan namun nyawanya tidak tertolong.
Wanita itu mengatakan kepada polisi bahwa suaminya dianiaya oleh dua orang dengan tongkat besi.
Dia mengungkapkan bahwa dia dan suaminya sedang mencari anak mereka yang hilang Rahul (7), yang hilang beberapa menit sebelumnya, di dekat Maa Anandmai Marg.
"Ketika suaminya bertanya kepada kedua terdakwa tentang anaknya yang hilang, mereka merasa kesal dan menyerang suaminya," kata DCP South East Delhi, R.P. Meena.
Pelaku yang dituduh melakukan penganiayaan tersebut kemudian ditangkap setelah mendapat informasi dari petugas keamanan.
Baca Juga: Diduga Kelaparan, Balita Usia 5 Tahun Meninggal Dunia
Selama interogasi, terdakwa - Dheeraj Arora dan Rakesh Arora - mengungkapkan bahwa mereka adalah saudara dan bekerja sebagai pengemudi Gramin Sewa yang beroperasi di Kawasan Industri Okhla.
Mereka berdua minum pada Kamis malam ketika Krishna mendatangi mereka dan bertanya tentang putranya yang hilang.
Saat dia terus bertanya lagi dan lagi, kedua pelaku tersebut kehilangan kesabaran dan saat Dheeraj menangkapnya, Rakesh memukul kepala Krishna dengan tongkat besi.
Kasus penganiayaan dan kekerasan dalam rumah tangga karena pengaruh minuman keras meningkat sejak penjualan kembali dibuka di Tamil Nadu.
Menurut data Departmen Kesehatan India, kasus penganiayaan karena pengaruh minuman keras melonjak menjadi 1.102 dari rata-rata 150-160 kasus.
Tamil Data Nadu Accidents and Emergency Initiative (TAEI), disusun dari kasus di 80 rumah sakit, menunjukkan jumlah penganiayaan kasus meningkat hingga enam kali lipat. Ini terjadi pada tanggal 7 dan 8 Mei dan lagi sejak 16 Mei.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak