Suara.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Mohamad Sohibul Iman mengingatkan agar kemenangan pada pilkada 2020 harus memiliki ruh integritas, militansi, dan soliditas.
Sohibul Iman menjelaskan pasangan calon, partai pengusung, dan tim sukses harus benar-benar menjaga integritas baik moral maupun konstitusional.
Mantan wakil ketua DPR RI menerangkan integritas moral artinya memiliki rasa tanggung jawab dengan melakukan program pemenangan yang tidak melanggar batas moral.
"Kedepankan akhlakul karimah. Saya minta semua tim pemenangan jangan pernah mengembangkan isu kampanye yang sifatnya permusuhan dengan pasangan lain. Kita jaga kerukunan sebagai bangsa. Ini kompetisi yang bukan bermakna zero-sum game, dimana yang menang memusnahkan yang kalah," kata Sohibul Iman dalam pernyataan tertulis yang diterima Suara.com.
Kemudian, pasangan calon harus punya ruh integritas konstitusional dengan tetap menjalankan program pemenangan sesuai koridor peraturan yang berlaku dalam pilkada.
"Kita slogannya menang bermartabat, jika menang bermartabat akan penuh berkat," kata dia.
Sohibul juga mengingatkan agar setiap pasangan calon memiliki ruh militansi. Seluruh calon yang sudah sudah ditetapkan secara resmi harus memiliki militansi dalam kontestasi.
"Dan kader PKS secara militan harus memenangkan calon. Elemen pendukung paslon harus dibangkitkan ruh militansi untuk memenangkan kompetisi demokrasi ini," kata Sohibul.
Mantan rektor Universitas Paramadina juga mengingatkan ruh soliditas. Tidak ada gunanya memiliki ruh militansi jika masing-masing bekerja sendiri.
Baca Juga: Dukung Kakak di Pilbup Bateng, Begini Strategi Ketua Gerindra Babel
"Pasangan calon harus menjadi dirigen yang bisa membuat seluruh elemen harmonis dalam koalisi," kata dia.
Calon kepala daerah kampanye keberpihakan
Sohibul mengingatkan agar calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diusung PKS menempatkan keberpihakan sebagai ruh perjuangan.
Ia menyebut tujuan PKS untuk memenangkan pilkada adalah merealisasikan gagasan untuk menciptakan kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat yang dipimpin di daerah masing-masing.
"Maka isu kampanye yang diketengahkan adalah isu yang terkait dengan keberpihakan atau afirmasi terhadap kehidupan masyarakat di daerah masing-masing," kata Sohibul.
Ia meminta gagasan keberpihan yang disampaikan ke publik harus jelas baik di sisi ekonomi, pendidikan, kesehatan ataupun dari sisi harmoni sosial.
"Ini harus jadi tema pokok dari calon PKS. Lewat keberpihakan maka masyarakat akan simpati dan empati lantas mengapresiasi dengan memberikan dukungan. Berikanlah isu yang riil yang benar-benar memihak kepada masyarakat," kata dia.
Sohibul juga mengingatkan agar ada ruh kreativitas yang menonjol dalam menyampaikan gagasan pada pilkada 2020. Ia memprediksi kondisi pandemi Covid-19 belum akan reda hingga Pilkada 2020 digelar Desember mendatang.
Sebab itu, pasangan calon harus menggunakan kreativitas dalam menyampaikan gagasan ke publik.
"Kampanye digital dan virtual akan lebih jadi sorotan dibandingkan kampanye tatap muka. Saya meminta kepada seluruh calon tumbuhkan ruh kreativitas dan ini sangat penting di era pandemi Covid-19," kata pria asal Tasikmalaya.
Berita Terkait
-
MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Papua dan Barito Utara ke Tahap Pembuktian
-
Tunjangan Rp70 Miliar Anggota DPRD DKI: PKS Cuci Tangan, Salahkan Pusat?
-
PKS Kecam Kematian Driver Ojol Terlindas Rantis Brimob: Jangan Cukup Maaf, Tegakkan Hukum Adil!
-
Pilkada Ulang Pasca-Kemenangan Kotak Kosong, Bawaslu 'Pelototi' 315 TPS di Pangkalpinang
-
Pilkada Ulang Rawan 'Pemilih Siluman', Bawaslu Perintahkan Pengawas Jeli Sisir DPT Pangkalpinang
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Siapa Charlie Kirk: Loyalis Donald Trump yang Tewas Ditembak saat Acara Kampus
-
Waspada Cuaca Kamis Ini! BMKG: Hujan Petir Mengintai Jakarta, Mayoritas Kota Besar Basah
-
Kompolnas di Kasus Affan Dikritisi, Alih Lakukan Pengawasan, Malah jadi Jubir dan Pengacara Polisi!
-
IPA Pesanggarahan Resmi Beroperasi, Sambungkan Layanan Air Bersih ke 45 Ribu Pelanggan Baru
-
17+8 Tuntutan Rakyat Jadi Sorotan ISI : Kekecewaaan Masyarakat Memuncak!
-
BNPB Ungkap Dampak Banjir Bali: 9 Meninggal, 2 Hilang, Ratusan Mengungsi
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat