Suara.com - Pendiri Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab sudah tiga tahun berada di Arab Saudi dan belum kunjung kembali ke Indonesia. Banyak kemudian yang bertanya-tanya, ada apa gerangan? Benarkah pemerintah Indonesia sengaja menahannya di sana?
Baru-baru ini, video yang menampilkan Habib Rizieq sedang bicara di hadapan audiens kembali naik ke permukaan. Kala itu, dia berada di tengah tokoh agama lain yang mengenakan pakaian serba putih. Sosok yang acap mengkritik kebijakan pemerintah itu kemudian bicara mengenai pencekalannya di Tanah Suci.
Habib Rizieq mengaku dicekal di Arab Saudi berkat permintaan khusus pemerintah di Indonesia. Kata dia, hal itu sengaja mereka lakukan dengan alasan keamanan, bukan hukum.
“Saya ingin sampaikan bahwa saya dicekal oleh pemerintah Arab Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia. Dari mana saya tahu? Kok saya bisa mengatakan ini karena ulah pemerintah Indonesia?” ujar Habib Rizieq yang dilansir Hops.id -- media jaringan suara.com -- dari saluran Youtube Hendri Official yang tayang bulan lalu.
Habib Rizieq pun menyebut empat indikator yang membuat dia yakin, pencekalannya di Arab Saudi merupakan permintaan pemerintah Indonesia. Pertama, dia menerima lembaran surat pencekalan dari imigrasi setempat, alasannya demi keamanan yang menurutnya sangat berbau politis.
Kedua, dia mendapat informasi dari sumber terpercaya mengenai pencekalannya. Ketiga, ucapan Kedutaan Besar Arab Saudi yang mengatakan siap memulangkan Habib Rizieq kapanpun asalkan mendapat restu dari pemerintah Indonesia. Keempat, saat hendak pulang untuk menghadiri Reuni 212 dia dihalang-halangi alias tak mendapat izin.
“Jadi bukan saya yang takut pulang, tapi rezim Jokowi yang takut saya pulang. Kira-kira jelas enggak? Takbir!!!” tegasnya sambil menyulut semangat audien.
Pastikan diri baik-baik saja
Habib Rizieq memastikan, selama tiga tahun di Arab Saudi, dia merasa nyaman dan dilindungi pemerintah setempat. Sehingga, para jamaah tak perlu mengkhawatirkan kondisinya.
Baca Juga: Bersejarah! Pesawat Israel Diizinkan Masuk Wilayah Arab Saudi
“Saya berterima kasih kepada pemerintah Arab Saudi, jazakumullah karena selama tiga tahun saya di sini, mereka tak pernah mengganggu saya, mereka memperlakukan saya dengan baik, mereka menghormati kita, menghargai hak-hak kita. Saya juga dibebaskan haji dan umroh kapan saja, saya juga bisa pergi ke mana saja,” terangnya.
Istana sempat buka suara
Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko, menepis anggapan yang menyebut pemerintah menghalang-halangi Habib Rizieq masuk ke Indonesia. Sebab, kata dia, sosok yang acap mengenakan sorban putih itu pergi ke Arab Saudi sendiri, bukan diusir. Sehingga, jika hendak pulang ke Tanah Air, silakan saja.
“Ya siapa yang pergi, siapa yang pulangin? Kan pergi-pergi sendiri, kok minta dipulangin, gimana sih? Emangnya kita yang ngusir dia? Kan enggak. Pergi-pergi sendiri kok, sekarang ribut minta mulangin, kan gitu,” kata Moeldoko.
Berita Terkait
-
3 Pemain Arab Saudi yang Wajib Diwaspadai Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Siapa Ahmed Al Ali Wasit Kuwait yang Bikin Erick Thohir Ketar-ketir?
-
Profil Ahmed Al Ali Wasit Kuwait di Laga Indonesia vs Arab Saudi Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
3 Faktor Non-Teknis yang Bisa Rugikan Timnas Indonesia di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Timnas Indonesia vs Arab Saudi Tetap Pakai Wasit Kuwait Meski Diprotes PSSI, Ini Sosoknya
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO