Suara.com - Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri ( Dirjen Dukcapil Kemendagri) Zudan Arif menduga KTP warga Mojokerto atas nama Syamsul Hadi Anwar yang ditemukan di Yaman merupakan KTP palsu.
Alasannya, KTP yang ditemukan saat penggerebekan markas jaringan ISIS - Al Qaeda and Arabian Peninsula atau AQAP di Al Bayda itu menggunakan Nomor Induk Kependudukan dengan NIK 351513241265002 terdaftar atas nama lain, yakni Ridho Rahman Munanto.
"Iya, saya menduga KTP itu palsu karena saya gak melihat fisik aslinya hanya melihat datanya. Datanya NIK-nya adalah milik namanya Ridho Rahman Munanto," ujar Zudan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (1/9/2020).
Zudan mengatakan, sebelumnya Dukcapil telah melakukan penelusuran data terlebih dahulu berdasarkan NIK yang tertera di KTP di dalam video beredar. Hasilnya, memang NIK tersebut sudah lebih dahulu digunakan atas nama Ridho baru setelahnya dicuri atau dipalsukan ke dalam KTP atas nama Syamsul.
"Jadi sejak tahun 2006 KTP itu kan dibuat 2008 yang tertulis yang ditemukan di luar negeri itu, itu dibuat tahun 2008 masa berlakunya sampai 2013. Kalau dulu kan berlakunya lima tahun. Sedangkan atas nama Ridho itu sudah dibuat sejak tahun 2006. Jadi NIK itu sudah atas nama Ridho sejak tahun 2006," kata Zudan.
Kekinian, Zudan mengatakan pihaknya juga sudah mengklarifikasi langsung ke siempunta NIK. Diketahui Ridho tidak ada kaitannya dengan Syamsul yang KTP palsunya ditemukan di markas ISIS.
"Oh sudah, sudah cek. Orangnya (Ridho) ada di Nganjuk. Enggak (terkait). Jadi NIK-nya Ridho dipakai untuk membuat KTP dengan nama itu, nama yang saya sebutkan tadi, Syamsul Hadi Anwar," ujarnya.
Sebelumnya, video viral berisi rekaman penggerebekan markas jaringan ISIS - Al Qaeda and Arabian Peninsula atau AQAP di Al Bayda, Republik Yaman, membuat geger warga Jawa Timur.
Sebabnya, saat penggerebekan tersebut, ditemukan uang Rupiah dan kartu tanda penduduk warga Kabupaten Mojokerto.
Baca Juga: Penemuan KTP WNI di Markas ISIS, DPR Duga Ada Jaringan Teroris Lain di RI
Belakangan diketahui, KTP yang ditemukan di markas ISIS - AWAP di Yaman itu adalah milik Syamsul Hadi Anwar.
Pada KTP itu, tertera si pemilik beralamat di Jalan Basket Blok NN Nomor 16 RT1/RW12 Perum Japan Raya, Desa Japan Raya, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Salah satu warga Jalan Basket Blok NN, Yuda mengakui sudah mendengar kabar adanya KTP warga Mojokerto saat penggerebekan markas jaringan ISIS Al Qaeda and Arabian Peninsula.
Namun, Yuda mengatakan, ketika diperiksa, rumah yang sesuai dengan alamat KTP tersebut tidak berpenghuni.
“Rumahnya kosong sudah lama,” kata Yuda, seperti dikutip Suara.com dari Beritajatim.com, Senin (31/8/2020).
Dia mengatakan, sejak video tersebut ramai diperbincangkan pada media sosial, banyak yang mendatangi rumah itu.
Tag
Berita Terkait
-
Perlu Waktu Lebih Lama Bahas Otsus Papua, Marthen Douw: Jangan Cuma 2 Bulan
-
Penemuan KTP WNI di Markas ISIS, DPR Duga Ada Jaringan Teroris Lain di RI
-
Misteri KTP Milik Syamsul yang Ada dalam Markas ISIS di Yaman
-
Ada KTP WNI Saat Penggerebekan Markas ISIS Yaman, Ternyata Warga Mojokerto
-
KTP dan Rupiah di Markas ISIS Yaman, Paranormal: Indonesia Oh Indonesia
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik