Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak semua pihak untuk berjihad dengan melakukan segala upaya untuk memerangi pandemi Covid-19 dan dampaknya ke berbagai sektor.
Ia mengeluarkan seruan berjihad melawan Covid-19 dalam pidato pada acara pengukuhan guru besar Universitas Negeri Surabaya secara virtual, Senin (7/9/2020).
"Dalam situasi pandemi yang kita hadapi saat ini, saya mengajak kita semua untuk bersama-sama melakukan jihad melawan dan mengatasi berbagai dampak yang ditimbulkan oleh wabah Covid-19, baik di bidang kesehatan, sosial maupun ekonomi," kata dia.
Ia juga meminta seluruh akademisi di perguruan tinggi untuk berperan lebih banyak lagi dalam mencari solusi dan inovasi terhadap berbagai persoalan pandemi, baik di bidang kesehatan hingga pemulihan ekonomi.
"Saya menaruh harapan besar kepada dunia pendidikan tinggi, untuk mengambil peran lebih besar dalam mencari inovasi dan terobosan yang bisa mempercepat pemulihan kehidupan masyarakat untuk kembali produktif," katanya.
Dalam acara yang bersamaan dengan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru Universitas Negeri Surabaya, Ma'ruf Amin juga mengingatkan kepada seluruh mahasiswa dan tenaga pengajar untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungannya sehari-hari.
Seluruh insan akademik di lingkungan perguruan tinggi harus bisa menjadi contoh bagi masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak fisik antarsesama.
"Saya minta khususnya kepada kalangan perguruan tinggi untuk melakukan edukasi dan sosialisasi secara masif. Perguruan tinggi dalam hal ini harus menjadi contoh dan memberikan bimbingan pada masyarakat," ujarnya. [Antara]
Baca Juga: Klaim Aman, Sinovac: 90% Pegawai dan Keluarganya Sudah Divaksin Covid-19
Berita Terkait
-
Apa itu Prabowonomics? Viral usai Jadi Jihad Budiman Sudjatmiko
-
Jihad Ala Santri Zaman Now: Bukan Perang, Tapi Jaga Alam!
-
Ikut Kocok Doorprize, Momen Gibran Hadiri Acara Mancing Mania di Bekasi
-
Geger Ijazah Gibran! Pakar Ini Pertanyakan Dasar Tudingan dan Singgung Sistem Penyetaraan Dikti
-
Pramono Anung Tegaskan Santri Bukan Sekadar Simbol Religi, tapi Motor Peradaban Jakarta
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Putusan MK Larang Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil, Yusril: Jadi Masukan Reformasi Polri
-
Prabowo Sudah Dengar Gerindra di Sejumlah Daerah Tolak Budi Arie Gabung, Suara Bakal Dipertimbangkan
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP
-
Bakal Rombak Sistem Rujukan BPJS, Menkes Budi Tak Mau Bertele-tele: Nanti Pasien Keburu Wafat
-
Aktivis Feminis Desak Negara Akui Femisida Sebagai Kejahatan Khusus dan Masuk UU
-
Menkes Wacanakan Kelas Standar Bagi Peserta BPJS: Nggak Usah Cover yang Kaya, Fokus yang Bawah Aja
-
Satu Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi Bedah Plastik, Total 20 Siswa Masih Dirawat
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi