Suara.com - Jenderal TNI (Pun.) Fachrul Razi, S.I.P., S.H., M.H. merupakan seorang Menteri Agama saat ini di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Fachrul Razi lahir di Aceh, pada 26 Juli 1947 dan ia merupakan lulusan Akademi Militer pada tahun 1970. Saat Fachrul Razi aktif di militer Indonesia, ia pernah menjabat sebagai Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad, Gubernur Akademi Militer pada tahun 1996 – 1997, Kepala Staf Umum ABRI pada tahun 1998 – 1999 dan Wakil Panglima TNI pada tahun 1999 – 2000. Berikut profil Fachrul Razi lengkap.
Karier Militer dan Karier Politik Fachrul Razi
Fachrul Razi merupakan salah satu orang dari tim pendiri Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Pada 2014, Fachrul Razi menjadi penasihat pertahanan pada awal pembentukan kabinet di bawah Presiden Joko Widodo. Dalam pilpres 2019, Fachrul Razi memimpin tim “Bravo 5” yang terdiri dari pensiunan TNI untuk mendukung pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Pada tanggal 20 Oktober 2019, Fachrul Razi dilantik untuk menjabat sebagai Menteri Agama.
Fachrul Razi merupakan tokoh dari kalangan militer yang menjabat sebagai Menteri Agama setelah Alamsjah Ratoe Perwiranegara pada tahun 1978 – 1983 dan Tarmizi Taher pada tahun 1993 – 1998.
Dalam sebuah webinar yang bertajuk Strategi Menangkal Radikalisme Pada Aparatur Sipil Negara yang disiarkan di Youtube KemenPAN-RB, Fachrul Razi menyampaikan bahwa paham radikalisme dapat disebarkaluaskan oleh orang yang good looking. Pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi menyebutkan cara masuk paham radikalisme ke lingkungan masjid, pemerintahan, BUMN dan masyarakat dapat dengan mudah dengan orang radikal yang memiliki penguasaan Bahasa Arab yang bagus serta hafal Al-Quran.
Itulah profil Fachrul Razi, Menteri Agama saat ini di Kabinet Indonesia Maju.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat
Baca Juga: Profil Rahayu Saraswati Lengkap, dari Pendidikan hingga Karier
Tag
Berita Terkait
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
Libur Nasional 2026: 17 Hari Libur dan 8 Cuti Bersama, Menag Sebut Adil
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Anggaran Jumbo Pertahanan RI Rp187,1 Triliun, Panglima TNI: Senjata Canggih Itu Sangat Mahal
-
Bukan Dilarang Total, Kakorlantas Tegaskan Sirene dan Strobo Polisi Tetap Meraung untuk Tugas Ini
-
Akhir Tragis Nasir di Yalimo: Hilang Saat Kerusuhan, Ditemukan Tewas Mengenaskan Penuh Anak Panah
-
Tak Setuju Gaji Anggota DPR Dipotong Gegara Bolos Rapat, Adian PDIP: Nanti Kita Terjebak Absensi
-
Dukung KLHK, NHM Laksanakan Aksi Bersih-bersih Serentak World Cleanup Day 2025 bersama Mitra Lokal
-
Sejak 2003, Haji Robert Konsisten Membina Ribuan Santri Penghafal Qur'an
-
Mendagri Ingatkan Pemda Jaga Kamtibmas & Susun Strategi Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
-
Mimpi Jadi Tentara Terhalang Duit? KSAD Maruli Simanjuntak: Siapa Pun Bisa Daftar Tanpa Biaya!
-
Tragedi Minggu Pagi, Atap Gedung Rp120 Miliar KPT Brebes Ambruk, Warga dan Pekerja Jadi Korban
-
11 Buku Pendemo Disita, Dandhy Laksono Kritik: Bukti Polisi Tidak Membaca