Suara.com - Kebakaran yang melanda pemukiman padat penduduk di Jalan Gang Nur, dekat Rumah Sakit Premier, Jatinegara, Jakarta Timur pada Senin (7/9/2020) kemarin menghanguskan 11 unit rumah. Sehingga sebanyak 28 Kepala Keluarga atau KK dengan total 87 jiwa kini mengungsi di SDN 06 Bali Mester Jatinegara.
Lurah Bali Mester, Nugroho mengungkapkan bahwa kebakaran diduga berasal dari kegiatan memasak di sala satu rumah warga.
"Orang masak, kebetulan di lantai dua, rumah Pak Jaelani bawahnya itu rumah Pak RT," kata Nugroho di SDN 06 Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (8/9).
Menurutnya, sosok warga yang tengah memasak itu adalah lansia berusia 70 tahun. Dari kompor nenek yang tengah memasak itu lah yang menimbulkan kobaran api hingga menjalar ke rumah warga lainnya.
"Entah ketiduran atau ditinggal, kalau berdasarkan tetangganya ini sudah yang keempat. Orangnya sudah 70 tahun, sudah sangat lansia ya. Mungkin kurang waspada. Kemarin apesnya lah," ujarnya.
Sementara itu, warga yang terdampak kebakaran bernama Eko (61) enggan berspekulasi ihwal penyebab kebakaran itu. Bagi dia, yang paling penting adalah menyelamatkan diri dan orang-orang di sekitar.
"Sampai saat ini, saya belum tahu karena kami saat keluar rumah api sudah menyala. Entah korsleting listrik entah orang masak, tapi kami tidak paham penyebabnya. Pikiran kami cuma satu, selamatkan diri," ucap Eko.
Sebelumnya, Kasiop Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Gatot Sulaiman mengatakan penyebab kebakaran tersebut adalah korsleting listrik. Api pertama kali muncul dari lantai dua rumah salah satu warga pada pukul 17.37 WIB.
"Penyebab kebakaran adalah konsleting Listrik. Api terlihat dari lantai 2 rumah Bapak Ade," kata Gatot saat dikonfirmasi, Senin malam.
Baca Juga: Berpadu Evakuasi Lansia, Korban Kebakaran: Harta Bisa Dicari, Terpenting...
Guna memadamkan api yang berkobar, sebanyak 19 mobil pemadam kebakaran beserta 95 persenel dikerahkan ke lokasi kejadian. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun ditaksir mencapai miliaran rupiah.
"Kerugian akibat insiden ini adalah Rp1,6 miliar," bebernya.
Berita Terkait
-
Polisi Mulai Olah TKP Pasar Induk Kramat Jati, Warga Dilarang Mendekat
-
Satpol PP Tindak Rumah Makan dan Tempat Pemotongan Anjing di Jakarta Timur
-
Detik-detik Gudang Logistik RS Pengayoman Cipinang Terbakar, 28 Pasien Dievakuasi
-
Digusur dari Lahan Makam, Ratusan Keluarga di Jaktim Minta Direlokasi ke Rusun
-
Diduga karena Masalah Asmara, Seorang Pria Tewas Ditusuk di Condet
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf