Suara.com - Beredar unggahan yang menyebut bahwa Gubernur Anies Baswedan mendapat penghargaan Provinsi dengan jumlah covid-19 tertinggi.
Foto berupa Anies sedang memegang trofi dan piagam bertuliskan 'PENGHARGAAN Provinsi Jumlah Covid 19 Tertinggi' bersama dengan sebuah tangkapan layar artikel berita juga disematkan dalam unggahan tersebut.
Narasi unggahan yang dibagikan oleh akun Facebook Sam Budi itu adalah sebagai berikut:
"Prestasi yg di banggakan oleh pengikutnya".
Lalu benarkah jika Anies Baswedan mendapat penghargaan Provinsi dengan jumlah Covid-19 tertinggi?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id --jaringan Suara.com, klaim yang menyebut bahwa Anies Baswedan mendapat penghargaan provinsi dengan jumlah Covid-19 tertinggi adalah klaim yang keliru.
Foto Gubernur Anies dalam unggahan itu terpasang bersama dengan sebuah tangkapan layar berita dari cnbcindonesia.com dengan judul “Hari Ini Rekor Tertinggi Kedua Kasus Corona di DKI Pecah Lagi” yang ditayangkan, Senin (6/9) dengan penulisnya Ferry Sandi.
Foto Gubernur Anies memegang trofi dan piagam penghargaan adalah ketika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerima penghargaan untuk kategori ‘Badan Publik Pemerintah Provinsi Kualifikasi Informatif’ dari Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia pada Jumat, 22 November 2019 lalu.
Baca Juga: Evi Novida Positif Corona, Ketua KPU: Tak Ganggu Proses Pilkada
Sementara foto yang dijadikan sampul pada artikel CNBC Indonesia, bukanlah foto Gubernur Anies, namun foto lain dengan keterangan “Foto: Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Barat melakukan sensus penduduk secara langsung ke permukiman warga di Kelurahan Meruya Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo).”
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa klaim yang disebutkan oleh akun Facebook Sam Budi termasuk dalam kategori misinformasi dan disinformasi.
Konten tersebut dibuat dengan cara memanipulasi informasi dan gambar yang asli yang ditujukan untuk mengecoh atau menipu pembaca.
Berita Terkait
-
Evi Novida Positif Corona, Ketua KPU: Tak Ganggu Proses Pilkada
-
Anies Bakal Terapkan PSBB Total, Nasdem Minta GOR Jadi Tempat Isolasi
-
Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Pemprov DKI Tambah 800 Tempat Tidur
-
Positif Covid-19 Meroket, MUI Ingatkan Pentingnya Protokol Ibadah
-
Andrew Cuomo Kini Jadi Hero Bagi Orang AS, Anies Masih Harus Buktikan
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
Terkini
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Kemensos dan Kemendikbud Harus Jelaskan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Tuan Rondahaim Saragih Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Bobby Nasution: Napoleon der Bataks
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN
-
Fokus Baru KPK di Proyek Whoosh: Bukan Pembangunan, Tapi Jual Beli Lahan yang Bermasalah!
-
Misteri Pelaku Bom SMAN 72: Kenapa Dipindah ke RS Polri dan Identitasnya Dirahasiakan?
-
Tangis Haru 32 Tahun: Kisah Marsinah, Buruh Pabrik yang Dibunuh, Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Terungkap! Sebelum Ledakan di SMAN 72, Pelaku Tinggalkan Pesan Misterius di Dinding Kelas
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto