Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menarik rem darurat dengan menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kebijakan tersebut diteken Gubernur Anies Baswedan menyusul penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta semakin memprihatinkan.
Menanggapi kebijakan itu, Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya, menyampaikan kritikannya.
William menilai, kebijakan Anies yang baru sekarang menarik rem darurat tersebut sudah sangat terlambat.
"Kebijakan tersebut harusnya diambil pada awal bulan Agustus ketika positivity rate kita sudah mencapai 7 persen, bahkan di pertengahan bulan sudah mencapai 10 persen," kata William dikutip dari channel YouTube Kompas TV, Kamis (10/09/2020).
"Sehingga kebijakan tersebut menarik rem darurat sudah cukup telat," imbuhnya.
William kemudian memberi tiga masukan dalam penerapan PSBB ulang ini kepada Anies Baswedan.
Pertama, ia menyarankan agar Pemprov DKI Jakarta mencari ruangan-ruangan baru agar masyarakat bisa melakukan isolasi bagi mereka yang terkena covid-19.
Sebab menurutnya, isolasi mandiri tidak dilaksanakan dengan efektif dan baik, karena kita yang diisolasi tidak bisa dilihat dan dikontrol apakah masyarakat melakukannya dengan baik dan benar atau tidak.
Baca Juga: Ganjil Genap DKI Masih Berlaku Jumat Ini Sebelum PSBB Total 14 September
"Ruangan harus disediakan mungkin bisa memakai rusun-rusun yang belum terpakai," desak William.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta harus menyediakan ruang ICU, karena kapasitas ICU saat ini sudah mencapai 70 %.
Kedua, Pemprov DKI Jakarta harus menyediakan BLT karena jika bansos maka banyak nilai yang akan terpotong.
"Ada bahan packagingnya, transportasinya, bahkan ada marginnya sehingga nilai yang didapat masyarakat tidak 100 %," ungkapnya.
William menambahkan, kalau yang diberikan BLT, maka akan 100 % sesuai jumlah nominal yang diterima serta bisa memberi kebebasan masyarakat untuk memilih kebutuhannya apa.
"Karena kebutuhan masing-masing orang berbeda-beda. Ada yang butuh beras, ada yang butuh minyak saja," lanjutnya.
Berita Terkait
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
PSI Puji Prabowo yang Siap Tanggung Utang Whoosh: Sikap Negarawan Bijak
-
Respons Keras Jhon Sitorus atas PSI yang Ungkit Jasa Jokowi ke AHY
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Sindiran Brutal 'Tolol Natural' Balas PSI yang Ungkit Jasa Jokowi ke AHY
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group