Suara.com - Swedia kini hanya memiliki 13 pasien virus corona dalam perawatan intensif dan rata-rata satu kematian per hari.
Jumlah tersebut itu muncul meskipun ada keputusan kontroversial ketika Swedia memutuskan untuk tidak melakukan lockdown pada awal pandemi.
Menyadur The Sun, Jumat (11/9/2020) Swedia memilih untuk tetap menggunakan strategi "kekebalan komunitas" yang pertama kali dilakukan oleh Downing Street dan membiarkan virus menyebar sebagian.
Pendekatan tersebut awalnya menyebabkan tingkat infeksi yang meningkat jauh di atas negara-negara di mana penguncian diberlakukan, tetapi pihak berwenang berpendapat itu akan lebih mudah untuk dipertahankan dalam jangka panjang.
Sebagai gantinya, warga Swedia didorong untuk mengikuti pedoman jaga jarak sosial, menjaga kebersihan dan bar, restoran, dan toko dibiarkan tetap buka.
Swedia sekarang melihat hanya beberapa ratus kasus yang didiagnosis per hari, sementara negara Eropa lainnya mencatat tingkat infeksi meningkat saat lockdown dicabut.
Orang dalam perawatan intensif di Swedia saat ini hanya 1,3 orang per satu juta populasi. Sedangkan jumlah penduduk Swedia saat ini tidak mencapai 11 juta.
Jumlah kematian akibat Covid-19 di Swedia yang mencapai 5.843 memang menjadikannya tingkat kematian per kapita tertinggi keenam di Eropa, setelah Belgia, Andorra, Spanyol, Inggris, dan Italia.
Tetapi rata-rata hanya satu kematian per hari selama sepuluh hari terakhir dan total hanya 79 kematian sejak awal Agustus.
Baca Juga: Bela Prancis di Nations League, Cedera Engkel Kylian Mbappe Kambuh
Berbicara pada konferensi pers pekan lalu, ahli epidemiologi negara bagian Anders Tegnell mengatakan: "Swedia telah berubah dari salah satu negara dengan infeksi terbanyak di Eropa, menjadi salah satu negara dengan infeksi paling sedikit di Eropa.
"Banyak negara lain melihat peningkatan yang cukup dramatis. Apa yang kami lihat sekarang adalah bahwa kebijakan berkelanjutan mungkin lebih lambat untuk mendapatkan hasil, tetapi pada akhirnya akan membuahkan hasil," ujar Anders.
"Dan kemudian kami juga berharap hasilnya akan lebih stabil." tegasnya.
Di negara lain di Eropa, jumlah kasus harian meningkat seiring dengan pembatasan pergerakan dicabut.
Di Inggris, sekitar 2.000 diuji setiap hari, hanya di bawah setengah dari tingkat selama puncaknya pada bulan April, meskipun lebih banyak orang yang dites.
Pekan lalu, Prancis mencatat 8.975 kasus, melebihi rekor satu hari sebelumnya sebanyak 7.578 pada 31 Maret.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar