Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan buka suara soal Wali Kota Bogor Bima Arya yang memberi sindiran soal penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total. Anies menyebut tak pernah memaksa Bima untuk mengikuti kebijakannya.
Anies sudah membulatkan tekad untuk menerapkan PSBB total. Ia mengaku tak mempermasalahkan jika Bogor dan daerah penyangga lainnya tidak mengikuti kebijakannya.
"Tidak ada kewenangan dari DKI untuk memaksakan pada tempat lain," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (11/9/2020).
Anies menyebut tiap Kepala Daerah punya wewenang sendiri dalam melakukan pembatasan terhadap daerahnya sendiri.
Mantan Mendikbud ini juga mengaku tidak pernah meminta daerah lain mengikutinya.
"Jadi kami pun tidak pernah meminta, karena itu adalah kewenangan tiap-tiap daerah," jelasnya.
Anies mengaku sudah sempat melakukan koordinasi dengan Kepala Daerah penyangga soal kebijakannya menerapkan PSBB total. Namun ia sendiri masih belum mematangkan kebijakannya dan akan kembali membicarakannya setelah itu.
"Dengan Kepala daerah penyangga sesudah Jakarta memutuskan baru kita bicarakan lagi," pungkasnya.
Sebelumnya Wali Kota Bogor Bima Arya mengkritik kebijakan PSBB total yang diambil Gubernur Anies Baswedan. Menurut dia langkah PSBB total Jakarta itu salah.
Baca Juga: Komnas HAM Minta KPU, Pemerintah, DPR Tunda Tahapan Pilkada Serentak 2020
Bima Arya mengungkapkan kebijakan Anies Baswedan yang memutuskan PSBB total di seluruh Jakarta, sebagai langkah yang belum jelas. Bima Arya pun beralasan jika PSBB total itu berbiaya mahal.
Bima mengklaim rencana PSBB total yang dilakukan Anies sudah dikaji Pemkot Bogor. Hasilnya, PSBB total itu tidak efektif.
"Jangan sampai membunuh nyamuk dengan meriam, jangan begitu," kata Bima dalam wawancara di TVone.
Pemerintah Kota Bogor sebelumnya lebih memilih memperpanjang penerapan pembatasan sosial berskala mikro dan komunitas (PSBMK) selama tiga hari pada 12-14 September 2020 untuk menekan penyebaran Covid-19 di Kota Bogor.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut
-
Pemerhati Dorong Penegakan Hukum Humanis Bagi Korban Narkoba: Harus Direhabilitasi, Bukan Dipenjara
-
Geger WNA Israel Punya KTP Cianjur, Bupati Tegaskan 100 Persen Palsu: NIK Tak Terbaca Sistem
-
Dua Tersangka Kasus Suap Bupati Kolaka Timur Dipindahkan ke Kendari, Sidang Siap Dimulai!
-
WNA Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Kok Bisa Lolos? Ini Faktanya
-
Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor Nyamar Jadi Driver Ojol dan Beraksi Lagi
-
Geger Ijazah Jokowi, Petinggi Relawan Andi Azwan: Yang Nuding Palsu Itu Teroris!
-
Pemprov DKI Tertibkan Pasar Barito, Pramono: Kami Sangat Humanis, Manusiawi Sekali