Suara.com -
Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio, menilai negara-negara yang terpapar pandemi virus Corona Covid-19 mengalami kegagapan di awal. Namun mayoritas dari mereka langsung bisa beradaptasi sehingga mampu menanganinya, terkecuali Indonesia.
Agus menilai Pemerintah Indonesia masih gagap dalam menangani pandemi Covid-19 hingga saat ini.
Menurutnya hingga saat ini Indonesia masih belum bisa mengontrol penyebaran virus dengan cara tracing dan testing dengan jumlah yang diharuskan.
"Nah, pemerintah-pemerintah di seluruh dunia memang gagap diawal. Tapi lalu dia bisa melakukan terobosan-terobosan. Kalau kita gagap terus sampai hari ini," kata Agus dalam sebuah diskusi virtual, Sabtu (12/9/2020).
Agus mengaku kecewa atas sikap pemerintah yang tidak bisa begitu fokus menyelesaikan masalah ekonomi dan kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut dicontohkan dengan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020.
Belum sampai kepada hari pencoblosan, baik penyelenggara pemilu maupun kandidatnya banyak yang terinfeksi Covid-19.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mencatat setidaknya ada 73 kandidat diketahui terpapar Covid-19.
Selain itu, Bawaslu Boyolali pun malah menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 karena terdapat 96 orang yang juga dinyatakan positif.
"Itu orang konsentrasinya terpecah di daerah. Pasti terpecah, kan kemudian banyak hal yang lalu membuat orang tambah tidak percaya dan cuek saja," ujarnya.
Baca Juga: Ahli Waris Tahta Kerajaan Spanyol Jalani Isolasi Mandiri, Positif Covid-19?
Berita Terkait
-
Ahli Waris Tahta Kerajaan Spanyol Jalani Isolasi Mandiri, Positif Covid-19?
-
Dalam 2 Hari, 6 Dokter Indonesia Meninggal Dunia Akibat Terpapar Covid-19
-
Kasus Positif Covid di RI Capai 214.746 Orang, 8.650 di Antaranya Meninggal
-
Update 12 September: Tambah 3.806 Pasien, Positif Covid di RI 214.746 Orang
-
Haru, Pasangan Ini Meninggal karena Covid-19 dalam Kondisi Bergandengan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta