Suara.com - Cuitan politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon soal mahalnya harga swab test mendapat sentilan pedas dari budayawan Sujiwo Tejo.
Jansen bercerita bahwa dirinya baru saja menjalani tes swab virus corona dan merogoh kocek hingga Rp 2,4 juta. Harga itu dinilai terlalu mahal lantaran masyarakat Indonesia masih mengalami kesulitan ekonomi di tengah pandemi.
Ia kemudian menulis utasan lewat Twitter-nya agar Kementerian Kesehatan segera mengeluarkan standarisasi harga swab test mandiri.
"Buat terjangkau dan harganya sama di semua RS. Orang secara sadar sudah mau tes dirinya malah mahal sekali. Kemarin saya swab kena 2,3 juta. RT keras!" cuit Jansen sembari menunjukkan foto-foto kala dirinya menjalani tes.
Namun, cuitan ini justru mendapat sentilan dari Sujiwo Tejo. Budayawan itu menganggap bahwa harga swab test tersebut bukan apa-apa untuk seorang Jansen yang juga berpofesi sebagai pengacara.
"Untuk pengacara apakah arti 2,4 juta? Heuheuheu," tulis Sujiwo Tejo menyentil Jansen.
Mengetahui sang budayawan nyentrik menyentilnya, Jansen langsung minta ampun dan menjelaskan bahwa utasannya soal harga swab test yang kelewat mahal adalah sebuah kritik agar bisa ditindaklanjuti pemerintah.
"Ampun mbahh.. Twit itu sebagai informasi agar harga swab mandiri ini (jikapun masih harus bayar) dibenahi pemerintah. Minimal harganya dibuat seragam di seluruh RS di Indonesia. Karena corona ini tak tahu kita kapan berakhirnya, sedangkan tes wajib rutin terus kita lakukan," jelas Jansen.
Dalam utasan yang dibuat Jansen pada Selasa (15/9/2020), Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu menyoroti tugas pemerintah dan masyarakat yang harus dilakukan ketika menghadapi pandemi virus corona.
Baca Juga: Ketua DPRD Brebes Positif Covid-19, Seluruh Staf dan Anggota Tes Swab
"Tugas pemerintah 3T: Test, Tracing, dan Treatment. Tugas rakyat 3M: Menjaga jarak, Masker, Mencuci tangan. Jika swab murah maka rakyat bisa lakukan M ke-4: Melakukan tes. Inilah jalan menyelamatkan keluarga, teman dll dari penularan dan ringankan beban negara melakukan tracing," papar Jansen.
Pada Agustus lalu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pengaturan harga swab test tersebut dilakukan agar penerapan tarif yang diberlakukan ke masyarakat tidak terlalu tinggi.
Menurut dia, tingginya harga swab test tersebut menyebabkan masyarakat keberatan melakukan swab test secara mandiri.
Meski demikian, kata dia, selama ini swab test bagi pasien dan dilakukan di fasilitas kesehatan rujukan pemerintah, tidak dikenakan biaya.
"Demikian juga dalam konteksnya tracing, apabila dilakukan testing terhadap swabnya akan menjadi tanggungan pemerintah," jelas Wiku.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menetapkan batas tarif maksimal rapid test (tes cepat) sebesar Rp 150 ribu.
Berita Terkait
-
Apes, Lelaki Inggris Telan Alat Swab Saat Tes Covid-19
-
Ketua DPRD Brebes Positif Covid-19, Seluruh Staf dan Anggota Tes Swab
-
PT LIB Tanggung Biaya Swab Test COVID-19 Klub Peserta Liga 1 2020
-
Ini Jadwal dan Tempat Tes Swab Gratis di Enam Kecamatan Kota Makassar
-
Bukan PSBB, Ini Strategi Pemkot Makassar Keluar dari Daftar Zona Merah
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Jaksa Ungkap Anak Riza Chalid Foya-foya Rp176 M Uang Sewa BBM Pertamina Buat Main Golf di Thailand
-
Anggota Komisi IX DPR RI Meminta Ada Kelanjutan Program Magang Nasional: Jangan Sampai Mubazir
-
Sakit Pneumonia, Anak Riza Chalid Terdakwa Korupsi Rp285 T Minta Pindah ke Rutan Salemba
-
Bersama Warga, PLN Rehabilitasi Mangrove Lindungi Pesisir Utara Jateng dari Banjir Rob
-
Tanpa Alasan Jelas, KPK Ungkap 2 Saksi Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina Kompak Mangkir
-
TKP Arya Daru Belum Bisa Ditinjau, Kuasa Hukum: Kami Ikuti Permainannya Dulu!
-
Sempat Bikin Panik! Motor Harley Davidson Rp 250 Juta Hilang di Mal Mewah, Ketemunya di Bekasi
-
Puluhan Rumah dan Musala di Penjaringan Ludes Terbakar: Warga Patah Tulang hingga Tubuh Melepuh
-
Dakwaan Jaksa Dinilai Kabur, Hakim Diminta Bijak Tangani Kasus Korupsi Migas
-
Dukung Pramono Keluarkan Pergub Larang Daging Anjing dan Kucing Dikonsumsi, Ini Alasan PSI!