Suara.com - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menilai tidak masalah apabila jenazah Covid-19 mau dikebumikan di pemakaman khusus keluarga.
Pernyataan itu disampaikan Dicky menanggapi jenazah Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah yang dikebumikan keluarga di pemakaman khusus meski dinyatakan meninggal akibat terpapar Corona.
Dicky mengungkapkan sebetulnya pemakaman untuk pasien Covid-19 itu tidak terpatok mesti di tempat pemakaman khusus corona. Hal yang paling penting itu justru ialah protokol pemakamannya yang mesti sesuai dengan aturan berlaku.
"Kalau di-makamin itu di mana juga bebas mau di San Diego Hills waktu itu juga boleh. Yang penting itu protokol pemakamannya," kata Dicky saat dihubungi Suara.com, Rabu (16/9/2020).
"Jadi orang hanya bisa lihat dari jauh, enggak boleh berkerumun. Kalau di-makaminnya di mana, it's okay, enggak masalah," tambahnya.
Cara pemakaman mendiang Saefullah berbeda ketika ada warga yang meninggal karena Covid-19. Biasanya jenazah warga itu langsung dimakamkan di TPU khusus Covid-19.
Dicky mengungkapkan hal tersebut dilakukan agar tidak merepotkan keluarga mencari TPU. Apalagi hingga saat ini masih ada stigma negatif terhadap jenazah Covid-19 apabila dikubur di TPU non khusus corona.
Sedangkan untuk mendiang Saefullah ini bakal dimakamkan di pemakaman milik keluarga sehingga menurutnya tidak masalah. Ia mengingatkan sekali lagi protokol pemakaman Covid-19 yang harus diperhatikan.
"Kalau selain ke keluarga kan nyari makam segala macam kan repot. Kalau ini keluarganya punya, ya namanya juga ada pemakamannya, ya boleh-boleh saja enggak masalah yang penting tidak boleh mengabaikan protokol pemakaman," jelas Dicky.
Baca Juga: Dinkes DKI: Sekda Saefullah Alami Kerusakan Jaringan Paru Akibat Covid-19
Sebelumnya diberitakan, Saefullah meninggal dunia setelah terinfeksi Covid-19 di RSPAD, Rabu. Namun Saefullah tak dimakamkan di pemakaman khusus pasien corona.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti mengatakan, Saefullah, akan dimakamkan di makam khusus keluarga. Lokasinya berada di kawasan Rorotan, Jakarta Utara.
Karena penyebabnya adalah Covid-19, maka jenazah Saefullah sudah dilakukan pemulasaran sesuai protokol Covid-19. Pemakamanannya pun juga dilakukan sesuai dengan protokol.
"Rencananya jenazah Saefullah akan dimakamkan dengan protokol Covid-19 di tanah pemakaman keluarga di Rorotan, Jakarta Utara," ujar Widyastuti dalam keterangan tertulis, Rabu.
Berita Terkait
-
Cucu Mahfud MD Jadi Korban, Pakar Sebut Keracunan MBG Bukti Kegagalan Sistemik Total
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Mau Nonton Konser Bebas dari Risiko Infeksi Covid-19, Epidemiolog Sarankan Jaga Jarak 1 Meter
-
Epidemiolog Desak Pemerintah Segera Tetapkan Kasus Gagal Ginjal Akut sebagai KLB
-
Kabar Baik, Angka Harapan Hidup Masyarakat Indonesia Meningkat
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI
-
Harga Telur Naik Gara-gara MBG, Mendagri Tito: Artinya Positif
-
Penyelidikan Kasus Whoosh Sudah Hampir Setahun, KPK Klaim Tak Ada Kendala
-
Fraksi NasDem DPR Dukung Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Lihat Perannya Dalam Membangun
-
Kemenhaj Resmi Usulkan BPIH 2026 Sebesar Rp 88,4 Juta, Ini Detailnya