Suara.com - Para ahli memeringatkan bahwa infeksi virus Corona dapat menyebabkan penyakit serius lainnya dikemudian hari yakni Parkinson.
Menyadur ABC, Rabu (23/9/2020), hipotesis itu muncul setelah ilmuwan menemukan salah satu gejala nerologis akibat Covid-19 adalah hilangnya indra penciuman dan perasa.
Menurut ilmuwan Australia, kondisi itu menjadi tanda-tanda adanya kerusakan otak yang disebabkan virus Corona yang dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius seperti Parkinson.
Pendapat ilmuwan diperkuat oleh temuan masa lalu. Lima tahun setelah pandemi flu Spanyol di awal 1900-an, terjadi peningkatan hingga tiga kali lipat terkait penderita Parkinson.
Kevin Barnham dari Florey Institute of Neuroscience and Mental Health mengatakan dia percaya "gelombang diam" serupa penyakit saraf akan mengikuti pandemi Covid-19.
"Penyakit Parkinson adalah penyakit yang kompleks, tapi salah satu penyebabnya adalah peradangan, dan virus membantu mendorong peradangan itu," kata Barnham.
"Begitu peradangan masuk ke otak, itu memulai serangkaian peristiwa yang pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit Parkinson."
Para peneliti tersebut menguraikan kekhawatiran mereka dalam sebuah penelitian yang diterbitkan hari ini di Journal of Parkinson's Disease.
Proses peradangan otak yang diutarakan para ilmuwan, dilaporkan ABC sebagai "hipotesis dua pukulan".
Baca Juga: Penutupan Puskesmas Wirobrajan Diperpanjang, Ini Penyebabnya
Otak meradang karena sesuatu seperti virus, kemudian sesuatu yang lain datang kemudian menyebabkan lebih banyak kerusakan dan akhirnya penyakit Parkinson berkembang.
"Bukti sudah menunjukkan pemicu penyakit Parkinson ada dengan virus ini," kata Profesor Barnham.
Pakar medis mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui berapa banyak orang yang terjangkit COVID-19 yang akan mengembangkan penyakit tersebut.
"Saya yakin risikonya nyata," kata Profesor Barnham.
“Kami tidak dapat menyebutkan angka di dalamnya, tetapi dengan 30 juta orang di seluruh dunia yang terkena virus ini, bahkan perubahan kecil dalam risiko terkena Parkinson akan menyebabkan lebih banyak orang didiagnosis."
"Kami tahu COVID-19 memiliki efek jangka pendek, tetapi kami menyadari lebih banyak tentang potensi efek jangka panjang."
Berita Terkait
-
Pandemi Covid-19 dan Musim Pancaroba, Perhatikan Asupan Air
-
Gubernur Khofifah Menyurati Menteri Terawan, Pertegas Definisi Kematian
-
Pemerintah Jamin Ketersediaan Obat Selama Pandemi Corona
-
Mantan Ketua KPU Gowa Zainal Tahir Meninggal Dunia, Diduga Karena Covid-19
-
Fosil T-Rex hingga Koleksi Disney Dilelang di Masa Pandemi, Berminat?
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 54 Jasad Ditemukan, Tim SAR Kejar Waktu Evakuasi 4 Korban Terjepit
-
Polisi Terima 55 Kantong Mayat Tragedi Ponpes Al Khoziny, 5 Kantong Berisi Potongan Tubuh!
-
Prabowo-Jokowi Bertemu di Kertanegara, Analis: Bisa Jadi Bahas Ijazah Gibran atau Dukungan 2 Periode
-
BPJPH: Sistem Halal Indonesia Jadi Role Model Dunia, Terbaik dan Diakui Global
-
Digugat Rp125 T Gegara Ijazah, Subhan Palal Tantang Gibran 2 Syarat Ini Agar Berdamai, Beranikah?
-
Cerita Warga Depok Raih Keberuntungan di HUT ke-80 TNI: Berangkat Naik KRL, Pulang Bawa Motor!
-
Babak Baru Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina, Febri Diansyah Tantang KPK Bidik 'Ikan Kakap'
-
Tekan Inflasi, Gubernur Ahmad Luthfi Perkuat Kolaborasi
-
Kasus Arya Daru: Polisi Akan Beberkan Hasil Autopsi dan Olah TKP ke Keluarga Pekan Ini
-
Jokowi Tak Boleh Kena Panas Saat HUT ke-80 TNI, Sakit Apa Sebenarnya?