Suara.com - Presiden RI Jokowi, untuk kali pertama, berpidato di Sidang Majelis Umum PBB ke-75. Dalam pidatonya, ia menyerukan adanya akses yang setara terhadap vaksin covid-19 yang aman dengan harga terjangkau bagi semua negara.
“75 tahun lalu PBB dibentuk agar dunia bisa lebih damai, stabil, dan sejahtera. Karena perang tidak menguntungkan siapa pun,” ujar Presiden Joko Widodo mengawali pidatonya di Sidang Majelis Umum ke-75 Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), yang disiarkan secara langsung di akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (23/9/2020).
Namun, pada usia PBB yang ke-75, “Kita patut bertanya, apakah dunia yang kita impikan tersebut sudah tercapai? Saya kira jawaban kita akan sama. Belum,” ia menambahkan.
Ini menjadi yang pertama kalinya, Jokowi tampil berpidato dalam Sidang Majelis Umum PBB sejak ia menjabat sebagai presiden pada 2014 lalu.
Sebelumnya, Indonesia selalu diwakili oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menyampaikan pidato di badan dunia yang berkantor di New York, AS itu.
Dalam pidatonya kali ini, Jokowi mengungkapkan bahwa konflik masih terjadi di berbagai belahan dunia.
Kemiskinan dan kelaparan masih terus dirasakan. Tak hanya itu, prinsip-prinsip Piagam PBB dan hukum internasional kerap tidak diindahkan, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah.
“Kita semua prihatin melihat situasi ini. Keprihatinan kita menjadi semakin besar di saat pandemi COVID-19 ini”, lanjutnya.
Jokowi menyayangkan bahwa ketika negara-negara seharusnya bersatu melawan pandemi, yang terlihat justru masih terjadinya perpecahan dan rivalitas yang semakin menajam – dua hal yang menurutnya membuat dunia yang damai, stabil dan sejahtera semakin sulit diwujudkan.
Baca Juga: Ajukan Raperda Penanganan Corona ke DPRD, Wagub DKI: Ini Instruksi Jokowi
Padahal negara-negara di dunia seharusnya selalu menggunakan pendekatan win-win, dan pola hubungan antarnegara yang saling menguntungkan, kata Jokowi.
“Kita tahu dampak pandemi ini sangat luar biasa, baik dari sisi kesehatan, maupun sosial ekonomi. Kita juga paham virus ini tidak mengenal batas negara. No one is safe until everyone is,” tambahnya.
Reformasi, revitalisasi, dan efisiensi Dalam pidatonya, Jokowi menyerukan agar PBB melakukan reformasi, revitalisasi, dan efisiensi.
Bahwa PBB harus lebih responsif dan efektif dalam menyelesaikan berbagai tantangan global. Sementara, negara-negara anggota menurutnya bertanggung jawab untuk memperkuat PBB agar tetap relevan dan semakin kontributif dengan tantangan zaman.
“PBB bukanlah sekedar sebuah gedung di kota New York tapi sebuah cita-cita dan komitmen bersama seluruh bangsa untuk mencapai perdamaian dunia dan kesejahteraan bagi generasi penerus,” ujarnya.
Selain itu, Jokowi juga menekan pentingnya memperkuat collective global leadership. Bahwa tidak masalah setiap negara memperjuangkan kepentingan nasionalnya dalam hubungan internasional.
Berita Terkait
-
4 Anggota Dewan Komisioner LPS Bersumpah di Hadapan Presiden
-
Ajukan Raperda Penanganan Corona ke DPRD, Wagub DKI: Ini Instruksi Jokowi
-
Prabowo Janji ke Jokowi Ciptakan 1,4 Juta Hektare Lahan Singkong
-
Ditetapkan KPU, Duo Nasution Resmi Bertarung di Pilkada Medan
-
Jokowi Tak Akan Tunda Pilkada, GNPF: Lebih Pentingkan Anak dan Menantu
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
Terkini
-
KPK Jelaskan Alasan Pamer Duit Rp300 Miliar yang Diserahkan ke PT Taspen
-
Dicekal ke Luar Negeri, Roy Suryo Cs Wajib Lapor Seminggu Sekali
-
Pengamat UGM Nilai Jokowi Melemah dan Kaesang Tak Mampu, Mimpi PSI Tembus Senayan 2029 Bakal Ambyar?
-
Sentil Pemerintah di DPR, Rhoma Irama Jadikan Demam Korea Cermin Sukses Industri Kreatif
-
Roy Suryo Cs 'Lawan Balik' Polisi, Desak Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi
-
Plot Twist Kasus Rizki Nurfadilah: Ngaku Korban TPPO, Ternyata Sadar Jadi Scammer di Kamboja
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik
-
Gerak Dipersempit! Roy Suryo Cs Resmi Dicekal ke Luar Negeri di Kasus Ijazah Jokowi