"Saya [akan] pasti ditangkap suatu hari karena surat perintah penangkapan sudah dikeluarkan," katanya.
"Yang harus saya lakukan adalah merencanakan apa yang akan saya lakukan sebelum dan sesudah ditangkap, sehingga gerakan ini akan terus berjalan dan tidak berhenti jika saya atau pemimpin lain pergi."
Pro-demokrasi adalah aksi masyarakat Thailand yang dipimpin para pelajar demi menyerukan mundurnya Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha dan juga meminta revolusi monarki.
Aksi protes yang dipimpin kelompok-kelompok pelajar telah menghiasi jalan-jalan di Thailand sejak pertengahan Juli.
Masyarakat Thailand disebut sudah muak dengan kepemimpinan Prayut, mantan panglima militer di balik kudeta 2014. Perombakan total dalam pemerintahan diharapkan terwujud.
Sebagian rakyat Thailand juga menuntut reformasi monarki kerajaan yang sangat kaya dan berkuasa.
Aksi menuntut raja sebelumnya jadi hal yang tabu di Negeri Gajah Putih lantaran adanya udang-undang pencemaran nama baik kerajaan yang begitu kejam.
Pekan lalu, para mahasiswa dan warga Thailand tumpah ruah menggelar aksi besar-besaran di ruas jalan Bangkok.
"Kami berjuang untuk lebih banyak demokrasi," kata aktivis mahasiswa terkemuka Panusaya Sithijirawattanakul.
Baca Juga: Tuntut Reformasi Monarki, Puluhan Ribu Warga Thailand Gelar Aksi Protes
"Rencananya bukan untuk menghancurkan monarki, tetapi untuk memodernisasi, menyesuaikannya dengan masyarakat kita," tambahnya saat itu.
Berita Terkait
-
Bela Aksi Rakyat, Ratu Kecantikan Thailand Dihujat 'Hitam, Jelek, Sampah'
-
Produksi Mobil Indonesia Masih Kalah dari Thailand, Apa Sebabnya?
-
Biar Turis Nakal Kapok, Taman Nasional Kirim Balik Sampah yang Ditinggal
-
Dihantui Gelombang Kedua Covid-19, Thailand Minta Relawan Siaga
-
Retro Abis! Honda Super Cub Tampil dengan Wajah Baru
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh