Suara.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo menyebut bakal ada potensi pelanggaran protokol kesehatan dalam tahapan Pilkada, yakni masa kampanye yang dimulai 26 Septemner hingga 5 Desember 2020. Karena itu ia meminta KPU dan Bawaslu untuk tegas menjalankan Peraturan KPU Nomor 13 tahun 2020.
Namun, kata Bamsoet, dalam penegakkan disiplin protokol penyelenggara pemilihan umum diharapkan tidak mengenyampingkan sisi kemanusiaan saat menindak dan memberikan sanksi kepada setiap pelanggar protokol kesehatan di masa kampanye.
"Mendorong agar dalam pengawasan kampanye Pilkada 2020, Bawaslu sebaiknya melakukannya secara konsisten dan sinergis bersama para pihak yang mempunyai otoritas, mengingat masa kampanye yang cukup panjang yakni 71 hari berpotensi terjadinya kembali pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan oleh sejumlah pihak," kata Bambang Soesatyo dalam keterangannya, Senin (28/9/2020).
Politikus yang akrab disapa Bansoet itu menuturkan, guna mengindari potensi pelanggaran protokol kesehatan yang berimbas terhadap penularan Covid-19, peserta Pilkada harus memenfaatkan masa kampanye dengan mengalihkan segala aktivitasnya melalui daring atau online.
"Mengimbau kepada para paslon agar membuat inovasi dengan memanfaatkan teknologi digital dalam berkampanye serta tetap mematuhi protokol kesehatan dan aturan yang berlaku selama masa kampanye, guna mencegah terjadinya klaster baru Covid-19 selama Pilkada serentak," kata Bamsoet.
Lebih lanjut, Bamsoet meminta KPU membuat regulasi yang mengatur mekanisme Pilkada ditengah pandemi secara tegas dan konsisten.
"Mengingat penyelenggara dan pengawas dinilai kesulitan mengendalikan mobilisasi massa dan arak-arakan sejak awal pelaksanaan Pilkada serentak," ujarnya.
Berita Terkait
-
Dua Pekan PSBB Jilid II, Pemprov DKI Dapat Rp 250 Juta dari Hukuman Denda
-
Lima Daerah di Jawa Barat Kembali Masuk Zona Merah
-
Isolasi Pasien OTG Covid-19, Anies Siapkan 3 Tempat, Ini Lokasinya
-
Tertinggi di Dunia, 10 Jurus Pemerintah Tekan Angka Kematian Akibat Corona
-
PSBB Kota Serang Diperpanjang Sebulan Tanpa Ada Check Point COVID-19
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara