Suara.com - Sebuah perusahaan pakaian asal Inggris berhenti menjual kaos polo di Amerika Serikat setelah dikaitkan dengan kelompok sayap kanan, Proud Boys.
Menyadur News.com.au, Selasa (29/9/2020) Fred Perry mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sudah berhenti menjual salah satu produk unggalannya yakni kaos warna hitam dengan garis kuning khasnya di AS tahun lalu karena dikaitkan dengan kelompok sayap kanan Proud Boys.
"Fred Perry tidak mendukung dan sama sekali tidak berafiliasi dengan Proud Boys," jelas Fred Perry dalam pernyataan, dikutip dari News.com.au.
"Sungguh membuat frustasi bahwa kelompok ini telah menggunakan kaos dengan garis kembar Hitam/Kuning/Kuning kami dan menumbangkan Laurel Wreath kami ke tujuan mereka sendiri." sambungnya.
The Proud Boys, didirikan pada tahun 2016 oleh Wakil salah satu pendiri Gavin McInnes sebagai tanggapan atas kebangkitan gerakan Antifa sayap kiri. Kelompok tersebut ditetapkan sebagai kelompok pembenci oleh Southern Poverty Law Center (SPLC).
Anggotanya sering terlibat dalam perkelahian jalanan dengan kelompok-kelompok termasuk Antifa dan Black Lives Matter.
Tahun lalu dua anggota Proud Boys dijatuhi hukuman empat tahun penjara di New York karena dituduh terlibat dalam sebuah insiden perkelahian jalanan tahun 2018.
McInnes menuntut SPLC karena dianggap melakukan pencemaran nama baik atas penetapan sebagai kelompok pembenci, mengatakan itu telah merusak pendapatan dan reputasinya.
Pada tahun 2018, kelompok pengawas kontroversial tersebut membayar aktivis anti-ekstremisme yang berbasis di Inggris, Maajid Nawaz, sebesar 3,3 juta dolar setelah salah mencapnya sebagai "ekstremis anti-Muslim".
Baca Juga: Usai Tundukkan Arsenal, Klopp Tak Terima Pertahanan Liverpool Disebut Rapuh
Fred Perry, yang sekarang dimiliki oleh Hit Union Jepang, mengatakan bahwa pakaiannya adalah "sepotong seragam subkultural Inggris, yang diadopsi oleh berbagai kelompok orang yang mengakui nilai-nilai mereka sendiri dalam apa yang diperjuangkannya".
Karena mengetahui desain kaos dengan garis Hitam/Kuning/Kuning sudah memiliki arti berbeda di Amerika Utara dan dihungkan dengan Proud Boys, mereka berhenti menjualnya.
"Karena itu kami membuat keputusan untuk berhenti menjual kaos bergaris ganda Hitam/Kuning/Kuning di AS mulai September 2019, dan kami tidak akan menjualnya lagi di sana atau di Kanada sampai kami yakin bahwa hubungannya dengan Proud Boys telah berakhir." tegas pihak Freed Perry.
Pihak perusahaan menambahkan jika masih ada produk atau model koas yang serupa, itu bukan buatan atau berhubungan dengan Freed Perry.
"Jika Anda melihat materi atau produk Proud Boys yang menampilkan Laurel Wreath atau item terkait Hitam/Kuning/Kuning, mereka sama sekali tidak ada hubungannya dengan kami, dan kami bekerja dengan pengacara kami untuk mengejar penggunaan merek kami yang melanggar hukum." tegas Freed Perry.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Soal IKN Jadi Ibu Kota Politik, Golkar Minta Penjelasan: karena Dalam UU-nya Tak Kenal Istilah Itu
-
Terungkap! Ini Alasan Kemdiktisaintek Alokasikan 50 Persen Anggaran Sekolah Garuda untuk Dana Abadi
-
Bikin 'Sus'! KPU Bantah Ubah Data Gibran, tapi Akui Selidiki Perubahan Tampilan Website
-
Marak Kasus Anak Keracunan MBG, Kepala BPOM Buka Suara: Ini Pembelajaran Bagi Kita
-
Instruksi Bahlil: Kader Golkar Wajib Peka Sosial dan Kawal Program Nasional Tanpa Kompromi
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Pemerintah Push SMK Genjot Skill Bahasa Asing Sejak Kelas 1
-
Wamen Stella Jelaskan Skema Sekolah Garuda: 80 Persen Gratis 20 Persen Berbayar, Prioritas Prestasi!
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite
-
Gara-gara Tak Dibuatkan Mie Instan, Suami di Cakung Tega Bakar Istri hingga Tewas