Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain angkat bicara soal kemungkinan kebangkitan kembali gerakan Partai Komunis Indonesia.
Dalam acara Indonesia Lawyers Club Selasa (29/9/2020), Tengku Zul mengatakan bahwa Ideologi tidak pernah mati. Sebab, di dalam Alquran dan Hadist juga diterangkan soal perkara ini. Menurutnya, mengatakan ideologi akan mati berarti menentang teori ilmiah.
"Ideologi tidak pernah mati, hidup terus. Alquran dan Hadist juga seperti itu. Kalau ada yang mengatakan ideologi akan mati, ini menentang teori ilmiah," ujarnya seperti dikutip Suara.com.
Lebih lanjut lagi, Tengku Zulkarnain menuturkan bahwa saat ini sudah tampak gejala kebangkitan gerakan PKI. Sebab, pemerintahan sekarang dianggap memberi angin segar kepada PKI untuk bergerak secara leluasa.
"Apakah mungkin PKI itu masih hidup? Saya melihat gejalanya mulai tampak. Mirip dengan masa pemerintahan Bung Karno, pemerintahan tahun ini memberi angin kepada PKI," tukasnya.
Dalam kesempatan tersebut Wasekjend MUI ini juga menjelaskan banyak soal sepak terjang PKI semasa orde lama atau pemerintahan Soekarno. Waktu itu, orang-orang komunis yang awalnya berafiliasi dengan Uni Soviet disebut berganti haluan menjadi kepada Cina.
Tengku Zul bercerita bahwa usai diterima lagi, PKI kala itu bahkan bisa menduduki posisi ke-4 dalam Pemilu. Hal tersebut membuat Bung Karno memasukkan orang PKI ke dalam jajaran menteri. Oleh sebab itu Moh. Hatta selaku Wakil Presiden kala itu mengundurkan diri.
"Mereka masuk ke pemilu pemenang empat. Pemenang pertama PNI 58 kursi konstituante, Kedua Masyumi 58 kursi konstituante, Ketiga Partai NU 30 kursi, dan keempat adalah komunis pimpinan Aidit 28 kursi," jelasnya dengan menggebu-gebu.
"Kemudian Bung Karno memasukkan mereka masuk ke dalam kabinet. Ini pengkhianat bangsa tahun 1948 dimasukkan sebagai menteri dan menyebabkan Moh. Hatta menarik diri dari Wakil Presiden. Gak mau Hatta kerja sama dengan komunis ini," sambungnya.
Baca Juga: Surat Nikah Soekarno Dijual Secara Online, Ini Klarifikasi Ridwan Kamil
Tengku Zul menambahkan bahwa Bung Karno pernah memenjarakan sejumlah rekan seperjuangannya yang menolak PKI. Salah satunya Buya Hamka, selama dua tahun lebih. Sampai-sampai ia harus meminum kencing.
"Sempat minum kencing. Apa salahnya Buya Hamka? Imperialis? Kapitalis? Bukan, karena beliau menolak PKI, menolak komunis," tukasnya.
Wasekjend MUI tersebut lantas maju ke era tahun 1965. Ia menyebutkan bahwa waktu itu PKI yang dipimpin Aidit melakukan pemberontakan. Mereka yang dibunuh adalah ulama atau para tokoh agama.
Dalam hal ini, Tengku Zul menyinggung keterkaitan PKI dengan Nasakom buatan Bung Karno.
"Nasakom bersatu sejak tahun 1960. Tahun 1965 yang paling banyak dibunuh kyai dari NU sendiri, kawannya dari satu koalisi," kata Tengku.
"Kalau Bu Sukmawati tadi bilang di Rusia mereka membunuh para feodal, disini mereka membunuh kyai kok," imbuhnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar