Suara.com - Donald Trump dinyatakan positif Covid-19 hanya sebulan sebelum ia bertarung di pemilihan presiden Amerika Serikat pada 3 November.
Menyadur Sky News, Presiden AS berusia 74 tahun tersebut dan dikategorikan obesitas - menurut catatan kesehatannya yang diterbitkan pada bulan Juni - Trump berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius akibat Covid-19.
Jika kondisinya semakin parah atau bahkan meninggal dunia itu akan berdampak signifikan untuk pemilu Amerika Serikat dan belum pernah terjadi dalam sejarah.
Meskipun belum pernah terjadi sebelumnya, ada proses yang jelas untuk pemilihan calon presiden baru, dan ini akan menjadi pusat perhatian.
Menurut aturan Komite Nasional Republik (Republican National Committee), kekosongan calon presiden jika meninggal akan diisi dengan cara yang sama seperti calon presiden dipilih pada konvensi nasional.
Sebanyak 168 anggota RNC - tiga dari setiap negara bagian AS, dan tiga dari enam teritori District of Columbia, Samoa Amerika, Guam, Kepulauan Mariana Utara, Puerto Rico, dan Kepulauan Virgin AS - akan memberikan suara mereka dan kandidat akan dipilih oleh mayoritas.
Merupakan persyaratan bagi RNC untuk memilih kembali calon presiden baru mereka sehingga tidak secara otomatis jatuh ke tangan wakil presiden saat ini Mike Pence, meskipun secara konstitusional ia akan diminta untuk mengisi peran presiden untuk periode interim.
Komite Nasional Demokrat (DNC) memiliki aturan serupa - 447 anggotanya akan memilih kandidat baru setelah ketua DNC berkonsultasi dengan para pemimpin partai di Kongres dan dengan gubernur negara bagiannya.
Biasanya nama kandidat ini kemudian akan dicantumkan di surat suara dan pemilihan akan berlanjut seperti biasa.
Baca Juga: Saran Ustaz Hilmi ke Trump: Minum Minyak Kayu Putih, Tak Perlu Pakai Kalung
Tantangannya adalah mengganti nama di surat suara yang udah dicetak, namun hal itu bisa diatasi jika situasi memungkinkan.
Tetapi jutaan masyarakat Amerika Serikat telah mengajukan surat suara mereka menggunakan sistem pos karena pandemi Covid-19.
Selain itu, masing-masing negara bagian memiliki tenggat waktu yang berbeda ketika partai dapat mengajukan nama kandidat pengganti untuk dimasukkan ke dalam surat suara.
Anggota dewan pemilihan bisa saja menghitung suara untuk calon yang meninggal sebagai suara untuk penggantinya, tetapi tidak jelas apakah ini pasti sejalan dengan keinginan para pemilih dan berpotensi mengarah pada perselisihan dan tindakan pengadilan.
Mungkin juga Kongres dapat menunda pemilihan, meskipun ini tidak pernah terjadi dalam sejarah pemilu Amerika Serikat.
Ketika Trump menyarankan untuk menundan pemilihan karena pandemi pada bulan Juli, mengutip teori yang didiskreditkan bahwa pemungutan suara melalui pos syarat akan kecurangan, usulannya ditolak oleh Demokrat dan Republik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India