Suara.com - Petugas polisi di Chili terekam kamera melempar seorang bocah laki-laki berusia 16 tahun dari jembatan ke sungai.
Menyadur The Guardian, Minggu (4/10/2020), remaja itu merupakan satu di antara rombongan pengunjuk rasa yang menggelar demo di ibu kota, Santiago.
Petugas kepolisian Carabineros pada Jumat (2/10) malam, menggunakan gas air mata dan jet air tekanan tinggi untuk memukul mundur para demonstran yang menggelar aksi di Plaza Italia.
Sebuah video disebutkan menunjukkan salah satu personel mengangkat bocah itu ke atas pagar jembatan, sebelum menjatuhkannya ke sungai Mapocho.
Sesaat setelah jatuh saluran beton itu, remaja ini terlihat berbaring tak bergerak, tertelungkup di perairan dangkal.
"Saat para pengunjuk rasa melarikan diri, kami melihat saat polisi mencegat (bocah itu) dan melemparkannya dari jembatan," ujar Pavel Pavelic Jofre, pemimpin sekelompok sukarelawan dalam protes.
Pavel menyebut pihaknya langsung mengirim dua orang untuk turun ke sungai dan memberikan bantuan kepada remaja ini.
"Setelah kondisinya stabil, pemadam kebakaran dapat mengangkatnya dari sungai untuk dilarikan ke rumah sakit," imbuhnya.
Menanggapi insiden itu, Jenderal Enrique Monras, juru bicara kepolisian Carabineros, mengatakan bocah itu kehilangan keseimbangan dan jatuh selama penangkapan, alih-alih sengaja dilempar.
Baca Juga: Aksi Bakar-bakaran, Demo Mahasiswa HMI Rusuh di Depan DPRD Banten
Menurut Monras, kepolisian memiliki rekaman sendiri yang akan menguatkan posisi mereka. Namun, ia tidak merinci lebih lanjut video apa yang ditunjukkan.
Remaja itu disebutkan kini menjalani perawatan di Klinik Santa Maria dan dalam kondisi stabil.
Begitu video pelemparan bocah ini tersebar luas di media sosial, kepolisian Carabineros menghadapi tekanan baru terkait tudingan penggunaan tindakan brutal.
Politisi oposisi menyerukan Jenderal Mario Rozas, kepala Carabineros, untuk mengundurkan diri menyusul serangkaian dugaan pelanggaran hak asasi manusia.
Sejak Oktober tahun lalu, Chili telah diguncang oleh gelombang protes massa terhadap ketidaksetaraan yang merajalela dan sejumlah ketidakadilan sistemik.
Tindakan kekerasan polisi di Chili belakangan telah dikecam secara internasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?