Suara.com - Aparat yang yang terdiri dari Satpol PP semakin hari semakin giat melakukan patroli untuk menertibkan masyarakat yang dianggap tidak menaati protokol kesehatan.
Berbagai kegiatan pun kerap dibubarkan aparat mulai dari hajatan pernikahan, campursari, bahkan berdagang angkringan.
Seperti yang terlihat dalam video pendek berdurasi 2 meit 20 detik yang dibagikan oleh pengelola akun Twitter @bukuakik, Minggu (03/10/2020).
"Cari yang kriminal, ojo kurang gawean (Cari yang kriminal, jangan kurang gawean- red),” kata emak-emak PKL dalam video tersebut dijelaskan oleh @bukuakik.
Dalam video itu terekam seorang emak-emak atau ibu-ibu memprotes Satpol PP yang hendak menyegel usahanya.
Diduga, Satpol PP hendak menutup warung pinggir jalan emak-emak tersebut karena dianggap menimbulkan kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19.
Akibatnya, emak-emak itu tidak terima dan merasa bahwa usahanya halal, tidak seperti teroris yang meresahkan.
"Mending mati karena corona, takdir dari Allah, daripada mati nggak bisa makan!" teriak si emak-emak lagi yang langsung disambut gemuruh sorakan PKL lainnya.
Sementara Satpol PP nampak diam mematung membiarkan emak-emak tersebut meluapkan emosinya.
Baca Juga: Tak Terima Disegel, Pemilik Warkop Ini Adu Mulut dengan Petugas Satpol PP
"Kita nggak melarang pak, monggo mau bangun monggo, rakyatnya dipikir dulu, adanya negara, adanya daerah bisa maju, kalau masyarakatnya maju," ucap emak-emak memberi ceramah kepada petugas.
"Kalian semua mau? Gajinya dipotong buat PKL? Nggak mau kan! Kita ini nyari makan buat hari ini, buat besok doang!" sambungnya.
Hingga artikel ini dibuat, video yang diduga direkam oleh sesama PKL tersebut telah dilihat 69.6 ribu kali.
Kolom komentar @bukuakik pun langsung dijejali oleh suara-suara dari warganet yang ikut merasakan kemarahan emak-emak.
"Aku pernah denger langsung orang pasar desa (waktu wfhb), ada berita pasar mau ditutup sementara karena ada di desa yang positif, terus ya pada begini, penjualnya pada bilang "Kalau kami gak jualan, anak kami mau makan pakai apa? Ngandelin bantuan 600k?, ga cukup pak," kisah pemilik akun @heruhore***
"Salut banget sama ibunya bisa ngewakilin para PKL lainnya, mereka nyari uang buat makan sekeluarga dari pagi sampai malem itu pun kalo rame, kalo sepi? sedih banget tapi bisa apa. Sedangkan aparat-aparat lainnya cuma bisa gusur para PKL," timpal warganet lainnya @cbat****
Berita Terkait
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Fenomena "Salam Interaksi": Mengapa Facebook Pro Diminati Banyak Emak-Emak?
-
Panci Berdentang di Monas: Seruan Keras Tolak MBG dari Emak-Emak
-
Aksi Emak-Emak Menuntut Evaluasi Total Program MBG
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan