Suara.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mendapat penanganan ketat dari tim dokter setelah dirinya positif terinfeksi virus Corona.
Demi menjaga kondisi politikus 74 tahun itu, tim dokter telah memberikan dua dosis obat antiviral intravena Remdesivir selama lima hari terakhir.
Di samping itu, mereka juga mengatakan bahwa Donald Trump telah diberi steroid deksametason, obat yang biasa digunakan pada pasien Covid-19 dengan kondisi parah, sebagaimana dilaporkan Channel News Asia.
Pimpinan Dokter Kepresidenan AS Sean P. Conley mengakui bahwa kadar oksigen dalam darah Trump telah turun pada hari-hari sebelumnya dan dia mengalami demam tinggi pada Jumat (2/10/2020) pagi.
Conley mengatakan kondisi Presiden ke-45 AS itu mulai membaik pada Minggu (4/10/2020).
Dokter sempat memantau kondisi paru-parunya setelah dia menerima oksigen tambahan, beberapa jam sebelum menyapa pendukungnya di luar rumah sakit dengan iring-iringan mobil.
Ditanya tes apa yang mengungkapkan tentang kondisi paru-paru Trump, Conley menjawab: "Ada beberapa temuan yang diharapkan, tetapi tidak ada masalah klinis yang besar."
Tanggapan Conley menunjukkan bahwa sinar-X mengungkapkan beberapa tanda pneumonia, kata Dr Amesh Adalja, spesialis penyakit menular di Universitas Johns Hopkins.
“Temuan yang diharapkan, dia punya bukti pneumonia di rontgen. Kalau normal baru bilang normal,” kata Adalja.
Baca Juga: Komisi Kesehatan Deteksi 20 Kasus Baru Covid-19 di China
Terkait pemberian steroid deksametason, Dr Brian Garibaldi mengatakan tim dokter kemungkinan akan menggunakan obat itu secara rutin untuk sang presiden.
"Dia menerima dosis pertamanya kemarin dan rencana kami adalah melanjutkannya untuk saat ini," kata Garibaldi.
Sebelum terinfeksi virus Corona, Donald Trump diketahui menjadi salah satu tokoh publik dan pemimpin dunia yang meremehkan risiko pandemi Covid-19.
Pada debat pertama calon presiden AS, Selasa (29/9/2020), Trump sempat kembali menegaskan bahwa pengunaan masker wajah tidaklah penting-penting amat untuk melawan pandemi Covid-19.
Dia juga mengolok-olok lawan politiknya, Joe Biden, yang dia sebut menggunakan masker terlalu besar di wajahnya.
Virus Corona telah menginfeksi sekitar 7,4 juta warga Amerika Serikat, di mana 209.000 orang telah meninggal dunia. Kondisi itu menyebabkan kemerosotan ekonomi dan membuat banyak orang kehilangan pekerjaan.
Berita Terkait
-
Minggu Depan, Perda Wajib Pakai Masker Resmi Berlaku di Kabupaten Gowa
-
20 Kasus Baru Covid-19 Terdeteksi di China
-
Dinkes Telusuri Video Viral Warga Buka Paksa Peti Mati Pasien Covid-19
-
Tanggapi Soal "Mengcovidkan", Perhimpunan Rumah Sakit Jawab Ini
-
Cerita Pendeta Thomas yang Terpapar Covid-19, Tapi Istrinya yang Meninggal
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir
-
Tok! Palu MA Kukuhkan Vonis 14 Tahun Pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat Gagal Total
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan
-
Pramono Anung Siapkan Insentif untuk Buruh di Tengah Pembahasan UMP 2026
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan
-
Ogah Berlarut-larut, Pramono Anung Targetkan Pembahasan UMP Jakarta 2026 Rampung Hari Ini
-
Blak-blakan Dino Patti Djalal Kritik Menlu Sugiono agar Kemlu Tak Raih Nilai Merah