Suara.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan rapid test hanya bersifat antibodi. Sehigga, tingkat akurasinya tidak bisa diandalkan untuk mendeteksi Covid-19.
"Rapid test ini bersifat antibodi memang senstifitasnya tinggi tapi spesifitasnya yang kurang tinggi. Sehingga tingkat akurasinya kadang-kadang memang tidak bisa diandalkan untuk menjadi bagian dari testing," ujar Bambang dalam jumpa pers secara virtual, Senin (12/10/2020).
Bambang menuturkan, rapid test hanya difokuskan untuk screening dan membantu pemeriksaan test Covid-19.
"Untuk membantu screening yang lebih akurat, sekaligus membantu testing," kata dia.
Ia menjelaskan rapid test yang sudah diluncurkan pada Mei 2020 sudah diproduksi sebanyak 350 ribu per bulan.
Menurutnya pada bulan depan produksi rapid test sudah bergerak naik menuju 1 sampai 2 juta per bulan.
"Dan ini sudah dilakukan produksi oleh 3 sampai 4 perusahaan swasta. 3 sudah memulai dan kemudian ditambah yang ke-4, sehingga kita berharap bisa mencapai 2 juta per bulan," tutur Bambang.
Dalam rapat terbatas, Bambang mengatakan Presiden Jokowi meminta agar penggunaan rapid test diutamakan dari inovasi atau produksi dalam negeri.
Dalam kesempatan itu Jokowi juga meminta pada jajaranya untuk mengurangi atau mengimpor rapid test yang selama ini dilakukan selama awal pandemi.
Baca Juga: Demonstran UU Cipta Kerja di Balikpapan, Difasilitasi Rapid Test Gratis
"Untuk bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan impor rapid test yang kita telah lakukan di awal masa pandemi ini" katanya.
Berita Terkait
-
Tugas Jaga Demo Omnibus Law di DPR, 1.000 Polisi Jalani Rapid Test
-
Demonstran UU Cipta Kerja di Balikpapan, Difasilitasi Rapid Test Gratis
-
Gandeng Halodoc, GoPay Beri Voucher Cashback Pembelian Produk Kesehatan!
-
12 Buruh Terlibat Aksi Massa di Kabupaten Tangerang Reaktif COVID-19
-
Demo Tolak UU Cipta Kerja, 12 Buruh di Tangerang Reaktif Covid-19
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
Terkini
-
Terbongkar! Oknum TNI Jadi Perantara Penculikan dan Pembunuhan Sadis Kacab Bank BUMN, Kini Ditahan
-
Misteri 'Perintah Maut' untuk Kopda FH: TNI Irit Bicara Soal Dalang di Balik Pembunuhan Kacab Bank
-
Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri