Suara.com - Empat relawan Kemanusiaan Muhammadiyah mengaku dianiaya pihak kepolisian saat tengah bersiaga melayani kesehatan pada aksi unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) di Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020). Sebelum dianiaya, mereka bahkan sempat ditabrak polisi menggunakan sepeda motor.
Relawan Kemanusiaan Muhammadiyah bertugas di bawah koordinasi Lembaga Penanggulangan Bencana PP Muhammadiyah atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
Mereka yang berasal dari MDMC Bekasi itu digerakan untuk mengantisipasi kebutuhan layanan kesehatan bagi pihak yang membutuhkan perawatan baik untuk demonstran, aparat maupun warga yang terdampak.
Ketua MDMC Budi Setiawan menceritakan empat relawan itu ditugaskan di depan Apartemen Fresher Menteng, tepat di samping Kantor PP Muhammadiyah selepas pukul 18.00 WIB. Selang beberapa saat, rombongan Resmob Polda Metro datang dari arah Hotel Treva, Cikini.
"Langsung menyerang relawan dan beberapa warga yang ada di halaman Apartemen Fresher Menteng," kata Budi dalam keterangan persnya di Yogyakarta, Rabu (14/10/2020).
Empat relawan MDMC yang tengah bersiaga itu juga tidak luput dari tindakan represif polisi. Mereka yang mengenakan seragam bertuliskan 'Relawan Muhammadiyah' ditabrak polisi yang mengenakan sepeda motor dan langsung memukulinya.
"Ditabrak dahulu dengan motor oleh polisi, kemudian dipukul. Setelah terjatuh diseret ke mobil sambil dipukul dengan tongkat dan ditendang," ungkapnya.
Empat relawan itu bahkan sempat diseret ke arah mobil polisi. Tetapi rekan-rekannya berhasil meyakini polisi untuk tidak membawanya dan langsung mendapatkan perawatan.
Untuk saat ini, empat relawan itu berada di RS Cempaka Putih untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: Ikut Rombongan Anak STM Demo ke Istana, 2 Siswa SD Ditangkap Polisi
MDMC Muhammadiyah menyesalkan atas terjadinya insiden tersebut. Mereka meminta aparat kepolisian untuk ingat menjalankan tugas secara profesional serta melindungi relawan kemanusiaan yang bertugas di lapangan.
Sementara itu, MDMC Muhammadiyah juga meminta segenap relawannya yang bertugas untuk tidak terprovokasi dan mempercayakan penanganan pada pimpinan.
MDMC Muhammadiyah juga meminta semua pihak untuk tidak memperkeruh keadaan, menghindari terjadinya kekerasan, menghindari pengabaian protokol kesehatan yang berlaku pada pandemi Covid-19.
Sebelumnya, beredar rekaman video di media sosial yang menampilkan ketika mobil ambulans diserbu aparat kepolisian.
Dari video pertama berdurasi 23 detik, ada dua mobil ambulans yang dijegat sejumlah anggota polisi. Satu dari keduanya ambulans terlihat berjalan mundur saat dikejar aparat kepolisian hingga sempat menabrak separator jalan.
Mobil tersebut bahkan terlihat ditembaki gas air mata ketika hendak melarikan diri dari kepungan polisi yang memakai seragam serba hitam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual
-
WALHI Desak Pencabutan Izin Korporasi Pemicu Bencana Ekologis di Lanskap Batang Toru
-
Pilih Fokus Kawal Pemerintahan Prabowo, PKS Belum Tentukan Sikap Soal Pilkada via DPRD