Suara.com - Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh massa Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) berakhir ricuh pada Selasa (14/10/2020). Kekinian FPI kini tengah mencari tahu apakah ada massa aksi yang tertangkap pihak kepolisian.
Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif belum mengetahui apakah ada anggota dari tiga organisasi massa (ormas) berbasis Islam tersebut ikut tertangkap pihak kepolisian. Hanya saja ia meyakini ada perwakilan dari FPI yang bakal mencarinya.
"Badan Hukum FPI sudah bergerak untuk cek," kata Slamet saat dikonfirmasi, Rabu (14/10/2020).
Kemudian Slamet juga tidak menjawab apakah ada anggota FPI, PA 212 maupun GNPF yang terluka akibat kericuhan pasca demonstrasi.
Ia justru menjawab kalau yang terluka itu hati mereka dikarenakan ulah pemerintah dan DPR RI yang belum mau membatalkan Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).
"Luka hatinya dan kecewa dengan DPR dan pemerintah," ungkapnya.
Sebelumnya diketahui, aksi tolak Undang-Undang Cipta Kerja yang digelar sejumlah ormas di kawasan Patung Kuda mulai memanas, tepat pada Selasa (13/10/2020) petang.
Berdasarkan pantauan Suara.com saat itu, massa yang berasal dari ormas seperti aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI, PA 212, FPI, hingga GNPF Ulama itu terlibat bentrok dengan aparat.
Bentrok itu terjadi setelah sebagian pendemo yang dari anak-anak remaja itu melemparkan batu ke arah barikade polisi.
Baca Juga: Koordinasi dengan Disdik, Polisi: Kalau di Lapangan Pelajar Garang Sekali
Atas hal itu, polisi pun membalas dengan cara menembakkan gas air mata beberapa kali ke arah massa aksi.
Terlihat pula ada tiga mobil water cannon dikerahkan untuk menghalau massa yang mulai beringas.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto tampak sempat memberikan imbauan agar massa tidak melakukan aksi pelemparan batu. Namun, hal itu tak digubris. Para pendemo tampak masih melakukan perlawanan dengan maju ke barisan aparat.
Berita Terkait
-
Koordinasi dengan Disdik, Polisi: Kalau di Lapangan Pelajar Garang Sekali
-
BEM Unair Siap Fasilitasi Debat Henry Subiakto vs Airlangga Pribadi
-
Warga Kwitang: Anak-anak Dibawa ke RS karena Kena Gas Air Mata Polisi
-
Naskah UU Cipta Kerja yang Bikin Geger Berhari-hari Akhirnya Sampai Istana
-
Kepulangan Habib Rizieq Terancam Batal, Statusnya Masih 'Blinking Merah'
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Dulu Besi Tangganya Dicuri, Kini Kabel CCTV JPO Daan Mogot Ditemukan Putus
-
Kemendagri Monitor Pengiriman Bantuan 101.000 Lembar Pakaian untuk Korban Bencana di Aceh
-
Banjir Sumatra Picu Risiko Penyakit Menular, Kemenkes Dorong Imunisasi Darurat
-
OTT 9 Orang Termasuk Jaksa di Banten, KPK Juga Amankan Uang Rp 900 Juta
-
Noel Siap Jalani Sidang Kasus K3, Penampilan Peci dan Sorban Jadi Sorotan
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan
-
PKS Kutuk Keras Pembunuhan Sadis Anak Kadernya di Cilegon: Setiap Anak Punya Hak Hidup!
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Segera Disidang!
-
KPK Tangkap Jaksa di Banten, Sinyal Keras Perang Korupsi Antar Aparat?