Suara.com - Massa yang menggelar demo menolak Omnibus Law - UU Cipta Kerja di Patung Kuda, dekat Istana Negara, Jakarta pada Selasa (13/10/2020) berakhir bentrok antara aparat kepolisian. Imbasnya, kerusuhan meluas ke beberapa daerah, salah satunya di Kwitang, Jakarta Pusat.
Massa perusuh yang bentrok dengan polisi berhamburan dan menyelamatkan diri ke pemukiman warga. Salah satu lokasi tempat massa perusuh kabur yakni di kawasan kawasan Masjid Al - Riyadh Kwitang.
Personel Brimob sempat melepaskan tembakan gas air mata untuk memukul mundur massa perusuh. Namun, tembakan gas air mata itu mengusik ketentraman warga sekitar.
Hal itu dituturkan oleh Wanto dan Bambang, pengusaha warkop yang berjualan tak jauh dari masjid. Kata mereka, tembakan gas air mata sangat mengganggu anak-anak kecil di pemukiman tersebut.
"Jadi warga yang tidak tahu apa-apa, yang punya anak kecil ya terganggu. Jangankan anak kecil, kita saja sudah engap-engapan. Apalagi anak kecil," kata Bambang saat dijumpai, Rabu (14/10/2020).
Bambang menyebutkan, ada sejumlah anak kecil yang harus diungsikan ke rumah sakit. Sebab, mereka terganggu pernafasannya karena gas air mata.
"Ada anak kecil yang katanya diungsikan ke rumah sakit karena pernafasannya terganggu kena gas air mata," sambungnya.
Dia melanjutkan, aparat kepolisian, dalam hal ini Brimob melepaskan tembakan gas air mata ke arah massa perusuh yang kabur ke pemukiman warga. Posisi pasukan Brimob, kata Bambang, berada di depan portal yang sudah ditutup.
"Masih buka warkop mas, wah itu langsung saya tutup. Portal depan sudah ditutup. Brimob nembakin gas air mata dari depan portal," sambungnya.
Baca Juga: Polda Metro Ringkus 1.377 Orang Demo Ricuh FPI Cs, 5 Anak SD Ikut Dicokok
Sementara itu, Warto menjelaskan jika situasi mulai berangsur kondusif sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, warga berusaha menenangkan personel Brimob yang terus mendapat lemparan batu dari massa perusuh.
"Nah ketika brimob sudah damai, dari arah belakang ada yang lempar-lempar lagi. Massa yang kabur lempar lagi. Soalnya massa banyak yang lari ke sini. Jam 10 malam sudah kondusif tapi," kata Warto menutup percakapan.
Klaim Polisi
Aparat kepolisian buka suara soal adanya pendemo UU Cipta Kerja ditembaki di dekat Masjid Kwitang, Jakarta Pusat. Videonya terkait insiden itu beredar di media sosial.
Kaposlek Senen Kompol Ewo Samono saat dikonfirmasi Suara.com lewat pesan elektronik WhatsApp mengaku jika kondisi di sekitar Kwitang tidak ada kericuhan pasca terjadinya aksi tolak Omnibus Law yang berujung bentrok dengan aparat.
"Tidak ada pak, tadi hanya massa yang pulang dari unras (unjuk rasa) saja," kata dia.
Tag
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol