Suara.com - Publik digegerolah oleh rekaman video berisi adegan ambulans dikejar dan ditembaki gas air mata oleh aparat kepolisian, di sekitar lokasi aksi massa menolak UU Cipta Kerja.
Belakangan, Polda Metro Jaya menuduh ambulans tersebut mengangkut batu, senjata tajam, dan petasan.
Namun, Kamis (15/10/2020), Relawan Team Rescue Ambulan Indonesia (TRAI) yang merupakan pemilik ambulans tersebut angkat bicara mengklarifikasi kabar yang kadung tersebar luas di media sosial ini.
Pihak TRAI membantah ambulans tersebut mengakut benda-benda berbahaya. Mereka tidak sama sekali membawa batu, senjata tajam, maupun petasan sebagaimana diberitakan.
"Mereka adalah relawan kemanusiaan dan tidak benar informasi yang beredar bahwa Relawan TRAI (Team Rescue Ambulan Indonesia) membawa batu, sajam, dan petasan," ujarnya lewat klarifikasi yang dibagikan akun Instagram @traj_official, Kamis (15/10/2020). Suara.com telah diberikan izin untuk mengutip pengumuman tersebut.
Menurut informasi yang tercantum dalam klarifikasi, orang-orang TRAI yang sebelumnya ditahan sudah dibebaskan pada Kamis (15/10/2020) dini hari.
Kronologi Kejadian
Berdasarkan klarifikasi yang disampaikan, pada Selasa (13/10/2020) siang TRAI sedang melaksanakan briefing di PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta.
Seusai briefing, tiba-tiba ada panggilan dari dokter untuk mengevakuasi warga sipil Muhammadiyah yang terkena gas air mata di sekitaran Menteng Huis.
Baca Juga: Ahli Hukum UGM: Draft UU Tidak Boleh Ada Perubahan Usai Ketuk Palu
"Namun setelah itu kami mendapat kabar kalau dua ambulas berhadap-hadapan dengan konvoi kendaraan brimob. Ambulans kami ditabrak mobil baracuda, dipukul mundur, dan disergap oleh aparat serta ditembaki gas air mata," tulisnya.
Adapun mobil ambulans yang tertangkap oleh pihak yang berwajib adalah ambulans dengan nomor polisi B 13542 TZM berjenis APV silver dan satu lagi unit yang ditinggal bernomor polisi B 9927 KB berjenis Daihatsu Grand Max.
Sebelumnya, akun Instagram @traj_official juga menyampaikan bahwa berita soal ambulans yang membawa batu dan masa untuk unjuk rasa tersebut adalah hoaks.
"Kami meluruskan bahwa berita yang beredar dan sempat viral itu HOAKS," tulisnya Rabu (14/10/2020) malam.
Pihak TRAJ menyampaikan bahwa pihaknya hanya ingin menolong sesama baik itu pendemo maupun aparat.
Mereka juga membantah membawa barang-barang berbahaya. Sebab faktanya mereka hanya membawa alat medis dan tabung oksigen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
Terkini
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik
-
Kondisi FN Membaik Pasca Operasi, Polisi Siap Korek Motif Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Besok
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Kemensos dan Kemendikbud Harus Jelaskan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Tuan Rondahaim Saragih Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Bobby Nasution: Napoleon der Bataks
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN
-
Fokus Baru KPK di Proyek Whoosh: Bukan Pembangunan, Tapi Jual Beli Lahan yang Bermasalah!