Suara.com - Mungkin banyak yang belum tahu bahwa tanggal 16 Oktober diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia. Simak penjelasan sejarah Hari Pangan Sedunia di bawah ini.
Peringatan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menghormati Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) yang berada di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
FAO sendiri didirikan pada Konferensi Umum ke-20 PBB pada November 1979. Lantas, bagaimana sejarah tanggal 16 Oktober tersebut ditetapkan sebagai Hari Pangan Sedunia?
Sejarah Hari Pangan Sedunia
Mengutip dari News 18, saat itu ide penetapan Hari Pangan Dunia dicetuskan oleh Dr. Pal Romany, yaitu seorang delegasi Hongaria yang juga mantan Menteri Pertanian dan Pangan Hongaria.
Sejak saat itu hingga kini, setiap tahun setidaknya ada lebih dari 150 negara yang memperingati Hari Pangan Sedunia.
Adanya peringatan Hari Pangan Sedunia tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran akan masalah di balik kemiskinan dan kelaparan. Adapun, yang menjadi fokus utama pada Hari Pangan Sedunia adalah pangan merupakan hak asasi manusia yang mendasar dan fundamental.
Setiap tahunnya, berbagai macam acara dilakukan untuk memperingati Hari Pangan Sedunia tersebut.
Hari Pangan 16 Oktober 2020
Baca Juga: Hari Pangan Sedunia Diperingati, Bagaimana soal Kesejahteraan Petani
Hari Pangan Sedunia pada 16 Oktober 2020 jatuh di masa pandemi Covid-19 yang masih terjadi. Oleh karena itu, dilansir laman resmi FAO, Hari Pangan Sedunia ini seharusnya dianggap sebagai kesempatan untuk menyerukan kerja sama dan solidaritas global guna menghadapi ancaman Covid-19 terhadap ketahanan pangan.
Selain itu juga terhadap mata pencaharian di bidang pertanian yang rentan pulih dari krisis. Hal tersebut sekaligus menjadi kesempatan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat luas bahwa setiap orang memiliki peran yang penting untuk mengubah sistem pangan.
Bagaimana caranya? Yaitu dengan mengubah cara memproduksi, mengolah, mengonsumsi, dan membuang makanan.
Tema Hari Pangan Sedunia tahun 2020 ini adalah “Grow, Nourish, Sustan, Together”. Peringatan Hari Pangan ini merupakan pengingat untuk menghargai sesuatu yang kerap dipandang remeh, yaitu makanan. Padahal penting untuk diingat, bahwa makanan merupakan inti kehidupan dan landasan budaya.
Selain itu, mempertahankan akses makanan yang aman dan bergizi juga menjadi bagian penting dari respons terhadap pandemi Covid-19. Utamanya bagi seluruh masyarakat miskin yang rentan, dan yang paling terpukul pandemi, serta guncangan ekonomi yang ditimbulkannya.
Hal ini sekaligus menjadi saat yang penting untuk meningkatkan penghargaan bagi seluruh petani sebagai pahlawan pangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Prajurit Gugur saat Persiapan HUT TNI di Monas, Pratu Johari Patah Tulang usai Jatuh dari Atas Tank
-
Monas Banjir Sampah Usai Puncak HUT ke-80 TNI: 126 Ton Diangkut!
-
Magang PAM JAYA 2025 Dibuka, Peluang Emas Fresh Graduate dan Kisaran Gajinya
-
Kejagung 'Skakmat' Balik Kubu Nadiem Makarim: Bukan Cuma 2, Kami Punya 4 Alat Bukti!
-
Terjatuh dari Atas Tank Ketinggian 4 Meter, Prajurit Kostrad Gugur di Monas
-
Sidang UU Pers di MK, Pemerintah Sebut Iwakum Tak Punya Legal Standing
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk, Ketua Komisi VIII Soroti Kelalaian Pengawasan dan Dorong Pembenahan
-
KPK Periksa Ria Norsan soal Korupsi Jalan, Istri yang Jadi Bupati Mempawah Tak Ikut Diperiksa
-
'Cuma Masalah Waktu', KPK Janji Umumkan Tersangka Korupsi Haji Rp1 Triliun
-
Walau Berat, Gibran Bisa Berdamai dengan Subhan Palal soal Gugatan Rp125 Triliun, Apa Syaratnya?