Suara.com - Presiden Prancis, Emmanuel Macron membela mendiang guru yang baru-baru ini tewas setelah menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada siswanya.
Menurut Macron, apa yang dilakukan sang guru hanyalah mengajarkan tentang kebebasan pandangan dan pendapat. Dia mengutuk tersangka pembunuhan tersebut.
Saat mengunjungi sekolah tempat guru itu mengajar di kota Conflans-Saint-Honorine, Macron mengatakan "seluruh bangsa" siap membela guru dan bahwa "obskurantisme tidak akan menang".
"Salah satu rekan kami dibunuh hari ini karena dia mengajar ... kebebasan untuk percaya atau tidak," kata Macron dikutip Channel News Asia (CNA), Sabtu (17/10/2020).
Dia mengatakan serangan itu seharusnya tidak memecah belah Prancis karena itulah yang diinginkan para ekstremis. Guru tu dikabarkan tewas dipenggal di dekat sekolah.
“Kita harus berdiri bersama sebagai warga negara,” tegas Macron.
Empat orang, termasuk anak di bawah umur, telah ditangkap terkait pembunuhan tersebut.
Penyerang meneriakkan "Allahu Akbar" ("Tuhan Maha Besar") saat polisi menghadapinya, seruan yang sering terdengar dalam serangan jihadis, kata sumber polisi.
Prancis telah menyaksikan gelombang kekerasan Islam sejak serangan teror 2015 terhadap majalah satir Charlie Hebdo selaku penerbit karikatur Nabi Muhammad.
Baca Juga: Dokter Covid-19 Ditemukan Meninggal, Dibunuh Secara Keji Oleh Pemuja Setan
Jaksa anti-teror Prancis mengatakan mereka memperlakukan serangan itu sebagai "pembunuhan yang terkait dengan organisasi teroris."
Serangan itu terjadi di pinggiran kota Paris sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
Penyiar Prancis BFMTV melaporkan bahwa tersangka penyerang berusia 18 tahun dan lahir di Moskow.
Petugas penegak hukum tidak menyebutkan nama penyerang, atau korbannya.
Salah satu orang tua murid mengatakan bahwa sang guru adalah pribadi yang baik sebelum menimbulkan kontroversi.
Saat memperlihatkan kartun Nabi Muhammad, sang guru sebelumnya meminta siswa beragma Muslim untuk meninggalkan ruangan. Dia disebut tak ingin menyinggung hati para siswa muslim.
Tag
Berita Terkait
-
Guru Dipenggal setelah Bahas Nabi Muhammad, Presiden: Itu Serangan Pengecut
-
Teriak Allahu Akbar, Pelaku Penggal Guru Pembahas Kartun Nabi Muhammad
-
Guru Sejarah Ditikam Gara-gara Tampilkan Kartun Nabi Muhammad ke Murid
-
Berantem, Kakek-Kakek di Surabaya Kalap Lalu 'Palu' Kepala Istri Sendiri
-
Gegara Angkat Telepon, Sopir Bajaj Marah dan Habisi Penumpang
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf