Suara.com - Beredar di media sosial, klaim yang mengatakan bahwa Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) telah kabur ke luar negeri.
Klaim tersebut dibagikan oleh akun Facebook Nhana Khirana ke dalam grup tvOne_iNews TV.
Dalam unggahannya, ia menyertakan foto sosok Gatot Nurmantyo dan foto tangkapan layar status Facebook yang mengatakan Mantan Panglima TNI tersebut sudah kabur ke luar negeri.
Berikut narasi yang dibagikan:
"Ada yang kabur menyusul bang toyip," tulis akun Nhana Khirana.
Sementara narasi yang dibuat pemilik akun Biro Bayurini adalah: "Setelah mengetahui ketua KAMI berinisial "C" dan 3 Pengurus KAMI ditangkap Polda Sumut karena provokasi demo dan ajak melakukan penjarahan. Si Gatot Nurmantyo Ngacengan ternyata sudah kabur ke luar negeri".
Lantas benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- Jaringan Suara.com, klaim yang menyebut Gatot Nurmantyo kabur ke luar negeri merupakan klaim yang tidak benar.
Baca Juga: Tengku: Lawan Politik Zaman Penjajah Tak Diborgol Layaknya Bajingan Tengik
Faktanya, hingga 15 Oktober 2020 Gatot Nurmantyo masih berada di Indonesia. Bahkan, ia bersama pimpinan KAMI lainnya mendatangi Bareskrim Polri untuk menemui para petinggi KAMI yang ditahan.
Dilansir dari Kompas.com, pada 16 Oktober 2020, polisi menetapkan sembilan tersangka terkait unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja yang berujung bentrok. Sebagian tersangka merupakan petinggi KAMI. Sebanyak empat tersangka ditangkap terkait aksi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di Medan, Sumatera Utara. Adapun dari empat orang tersebut, salah satunya adalah Khairi Amri, Ketua KAMI Medan.
Sementara dari lima tersangka lain yang ditangkap di Jabodetabek, tiga diantaranya adalah petinggi KAMI yakni Anton Permana, Syahganda Nainggolan, dan Jumhur Hidayat.
Pada 14 Oktober 2020 Gatot Nurmantyo mengeluarkan pernyataan tertulisnya. Ia menyesalkan penangkapan terhadap sejumlah anggota KAMI tersebut.
"KAMI menyesalkan dan memprotes penangkapan tersebut sebagai tindakan represif dan tidak mencerminkan fungsi Polri sebagai pengayom, pelindung, dan pelayan masyarakat," tulisnya seperti dikutip Suara.com.
Kemudian pada 15 Oktober 2020, Gatot Nurmantyo bersama pimpinan KAMI lainnya yakni DIn Syamsuddin mendatangi para petinggi KAMI yang ditahan di Bareskrim Polrim. Akan tetapi, upaya keduanya gagal.
Sekitar pukul 12.00 WIB, mereka tiba di lokasi. Satu jam berlalu, keduanya mengabarkan bahwa permohonan izin untuk menemui para petinggi KAMI ditolak.
"Ya gini, kami kan bertamu, meminta izin untuk menengok. Kami menunggu sampai ada jawaban. Ya, terima kasih, enggak ada masalah," kata Gatot Nurmantyo.
Kendati begitu, Gatot Nurmantyo masih belum mengetahui alasan pihak kepolisian melarangnya menjenguk para petinggi KAMI tersebut.
"Gak tahu, ya pokoknya gak dapat izin, ya gak masalah," tambahnya.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan Gatot Nurmantyo kabur ke luar negeri tersebut adalah salah.
Unggahan itu masuk ke dalam kategori konten palsu.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Suyudi-Dedi Prasetyo Calon Kuat, Seabrek 'Dosa' Era Kapolri Listyo Mesti Ditanggung Penerusnya!
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya
-
Marak Pencurian Kabel Traffic Light di Jakarta, Pramono Ogah Penjarakan Pelaku: Humanisme Penting!
-
Gigit Jari! Bansos Disetop Imbas Ribuan Warga Serang Banten 'Dibudaki' Judol, Termasuk Belasan ASN
-
Cegah Siswa Keracunan, BGN Ajari Penjamah di Mimika soal MBG: Diiming-imingi Sertifikat Hygiene!
-
Isu Pergantian Kapolri, Pengamat Sebut Rekam Jejak Hingga Sensitivitas Sosial Jadi Parameter
-
Pengamat Sebut Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Punya Tantangan untuk Reformasi Polri
-
Duit 'Panas' Korupsi Haji, A'wan PBNU Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka: Jangan Bikin Resah NU!