Suara.com - Yulia, seorang ibu yang berasal dari Karpinsk, Rusia tega menelantarkan bayinya sendiri dan berharap mati kelaparan. Sang bayi yang bernama Katya ditemukan dalam kondisi kurus kering.
Katya merupakan anak ketiga dari Yulia. Anak itu lahir dari perselingkuhan sang ibu dengan pria yang sudah menikah, setelah berpisah dengan suami sahnya.
Dialihbahasakan Suara.com dari Daily Star, Sabtu (17/10/2020), Katya ditemukan oleh teman dari sang ibu ketika berkunjung ke flat. Saat itu mereka sedag mengadakan pesta ulang tahun putra Yulia yang berusia 13 tahun.
Awalnya teman Yulia mendengar suara tangisan anak dari dalam ruangan yang selalu terkunci.
"Dia ditemukan secara tidak sengaja. Ibunya sedang minum-minum saat pesta ulang tahun dengan seorang temannya, yang kemudian bertanya mengapa salah satu kamar di flatnya selalu tertutup," cerita seorang sumber yang mengetahui kasus tersebut.
Yulia beralasan bahwa ruangan itu digunakan untuk gudang tetapi temannya tidak yakin.
"Saya rasa itu hanya boneka bayi di sana, ia kadang menangis dengan sendirinya," ujar Yulia.
Salah satu teman Yulia yang pergi merokok di tengah pesta memutuskan untuk memeriksa kamar itu setelah mendengar tangisan bayi tersebut. Dia membuka lemari, melihat ke dalam tas dan menemukan Katya.
Orang-orang yang hadir dalam acara tersebut kaget dan tidak percaya Yulia tega melakukan hal ini kepada bayinya sendiri.
Baca Juga: Kumpulan Berita Viral Di Twitter, dari Kasus Rangga hingga Petinggi KAMI
Putra Yulia sebenarnya tahu akan hal ini. "Tetapi seperti yang saya pahami, dia mengancamnya untuk tidak mengatakan sepatah kata pun tentang bayi itu. Anak laki-laki itu terus menyusui bayinya," ujar seorang sumber.
Anak laki-laki tersebut sesekali memberi makan Katya dengan air dan makanan seadanya.
"Yulia ingin membunuh bayi itu tetapi pada akhirnya tidak tega. Dia pikir mungkin bayinya akan mati karena kelaparan," imbuh seorang informan.
Petugas berwajib langsung dihubungi dan segera datang ke flat tersebut. Saat diperiksa petugas medis, Katya dalam kondisi kelaparan, tubuhnya sangat kurus.
Juru bicara kepolisian daerah Sverdlovsk Valery Gorelykh mengatakan, "Sulit untuk percaya pada cerita yang menghebohkan ini, tetapi betapa sulitnya mengatakan ini, bahwa itu benar."
Ia menambahkan, "Bayi itu ditemukan dalam kondisi kelaparan dan langsung dibawa ke rumah sakit tempat dokter berjuang untuk menyelamatkan nyawanya."
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank
-
Viral Korban Kecelakaan Diduga Ditolak Puskesmas, Dibiarkan Tergeletak di Teras
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap