Suara.com - Ribuan orang menghadiri unjuk rasa di seantero Prancis, menghormati guru sejarah yang dipenggal usai menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas, Samuel Paty.
Menyadur BBC, orang-orang berkumpul dan membawa plakat bertuliskan "Je suis enseignant" (Saya seorang guru) hingga "Je suis Samuel" (Saya Samuel) di Place de la Republique di Paris pada Minggu (18/10).
Perdana Menteri Prancis Jean Castex dan Wali kota Paris Anne Hidalgo turut hadir dalam aksi solidaritas di alun-alun yang menjadi tempat demostrasi besar-besaran terkait Charlie Hebdo pada Januari 2015 itu.
Castex melalui Twitter, mencuit lirik lagu kebangsaan bersama dengan kata-kata, "Anda jangan menakut-nakuti kami. Kami adalah Prancis!"
Para demonstran kompak melakukan momen hening selama satu menit yang kemudian diikuti menyanyikan Marseillaise. Orang-orang terlihat memakai masker untuk melindungi diri dari sebaran virus corona.
Selain di Paris, pengunjuk rasa juga berkumpul di kota-kota selain seperti Lyon, Toulouse, Strasbourg, Nantes, Marseille, Lille dan Bordeaux, dengan membawa plakat-plakat "Kebebasan berekpresi, kebebasan untuk mengajar" atau "Saya adalah seorang guru".
"Kami adalah hasil dari sejarah kami: nilai-nilai kebebasan, sekularisme dan demokrasi ini tak bisa hanya berupa kata-kata," ujar seorang demonstran, dikutip dari The Guardian.
Mayoritas guru menyebut pembunuhan itu terjadi di tengan ikim kecurigaan dan kritik yang berkembang terhadap para pengajar, dengan orang tua secara khusus ikut campur tangan.
"Kami harus diizinkan melakukan pekerjaan kami," kata seorang guru Prancis. "Tidak bisa dibiarkan begitu, sekarang saya tahu, saya mungkin akan dibunuh karena mengajar," timpal guru lainnya.
Baca Juga: Teriak Allahu Akbar, Pelaku Penggal Guru Pembahas Kartun Nabi Muhammad
Tokoh Muslim senior dan rektor masjid Lyon, Kamel Kabtane, mengatakan apa yang dilakukan Paty semata-mata hanya karena untuk melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya, yakni mengajar.
"Para teroris ini tidak religius tetapi menggunakan agama untuk mengambil alih kekuasaan," kata Kabtane kepada Agence France Presse.
Istana keprisidenan Elysee Palace mengumumkan penghormatan nasional untuk Paty akan diselenggarakan pada Rabu (21/10) mendatang.
Perdana menteri mengatakan pemerintah sedang berupaya melancarkan strategi untuk lebih melindungi guru dari ancaman serupa.
"Saya ingin para guru tahu bahwa, setelah tindakan tercela ini, seluruh Prancis mendukung mereka," kata Castex. "Tragedi ini memengaruhi kita semua karena, melalui guru ini, republik diserang."
Paty, yang mengajar sejarah dan geografi, berulang kali diserang oleh seorang anak berusia 18 tahun menggunakan pisau berukuran 30 cm di luar sekolah menengah Bouis-d'Aulne pada Jumat (16/10) lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
Terkini
-
Bill Gates: Dunia Salah Arah Hadapi Krisis Iklim, Kenapa Demikian?
-
Pelaku Pengeroyokan dan Penembakan Pengacara WA di Tanah Abang Diciduk
-
Tarif Transjakarta Bakal Naik? Pemprov DKI Ungkap Fakta di Balik Murahnya Ongkos
-
Kemenag Tegaskan MBG Harus Halalan Toyyiban: Bersih, Suci, dan Menyehatkan
-
IESR Nilai SNDC Indonesia Tak Selaras dengan Ambisi Energi Terbarukan Prabowo, Kenapa?
-
Rusun Marunda Dirobohkan, Pemprov DKI Siap Bangun Ulang Hunian Modern untuk Warga Lama
-
Pembakaran Mahkota Cenderawasih Picu Kemarahan, Desak Aturan Khusus Meski Menhut Sudah Minta Maaf
-
Heboh Polisi Berpeci Catcalling Cewek Sepulang Pilates, Begini Pengakuan Korban!
-
Tarif Transjakarta Naik Jadi Rp5.000? Ini Kata Dishub DKI!
-
Babak Baru Korupsi Timah: Harvey Moeis Segera Dieksekusi, Sandra Dewi Cabut Gugatan Aset