Suara.com - Plt Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra menyampaikan data terbaru pelaksanaan kampanye para paslon yang bertarung di Pilkada serentak 2020 pada masa pandemi. Hasilnya, paslon lebih banyak memilih kampanye dengan cara tatap muka langsung daripada melalui daring.
Ilham berujar, sejauh ini total ada 4.196 kegiatan kampanye yang telah dilakukan sejak dimulainya masa kampanye pada 26 September sampai 5 Desmber 2020. Dari total kegiatan, pelaksanaam kampanye tatap muka langsung lebih digandringi.
"985 dilakukan secara online 3.211 kemudian kegiatan kampanye dilakukan secara offline atau tatap muka sebanyak 77 persen. Memang ini membuktikan masih banyak paslon menggunakan metode offline," ujar Ilham dalam webinar, Rabu (21/10/2020).
Ilham menuturkan, pelaksanaan kampanye dengan metode daring memang masih sepi peminat. Mengingat cara tersebut baru pertama digunakan saat masa pandemi Covid-19.
"Metode daring memang masih jarang digunakan. Bahwa bisa saja ini terkait dengan belum familiarnya masyarakat di daerah tertentu menggunakan media daring sebagai alat kampanye. Ini juga pengalaman baru bagi paslon untuk menggunakan media daring dalam kampanye," kata Ilham.
Sementara dari pelaksanaan kampanye tatap muka, nyatanya masih menimbulkan persoalan. Di mana baik paslon maupun simpatisan kedapatan melanggar protokol kesehatan saat melakukan tatap muka langsung.
"Ini jumlah pelanggaran dan tindak lanjut kampanye pertemuan terbatas atau tatap muka pilkada 2020. Pelanggaran pelanggaran protokol kesehatan ada 237, kemudian tanggal 6-15 Oktober meningkat jadi 375," kata dia.
Ilham menambahkan, pihaknya terus melakukan peringatan tertulis. Namun pembubaran kampanye karena pelanggaran protokol menurun.
"Pembubaran ini dalam artian, ketika kita sudah melakukan peringatan tertulis tapi tidak diindahkan maka Bawaslu beserta Pokja bisa melalukan pembubaran. KPU termasuk di dalam Pokja tersebut," ujarnya.
Baca Juga: Mudahkan Para Siswa Belajar Daring, Polsek Tambelan Sediakan Wifi Gratis
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar