Suara.com - Dua wanita muslim di Prancis menjadi korban penikaman secara brutal di bawah Menara Eiffel saat negara tersebut masih mengenang seorang guru yang dipenggal.
Menyadur Eveneng Standard, Rabu (21/10/2020) dua orang wanita Muslim yang sedang jalan-jalan di sekitar Menara Eiffel ditikam secara brutal pada hari Minggu (18/10).
Kepolisian Prancis telah menangkap dua wanita yang melakukan aksi kejam tersebut dan didakwa melakukan penyerangan rasis dan melakukan penghinaan rasial.
Menurut jaksa, tersangka saat ini dalam tahanan dan digambarkan sebagai wanita dengan penampilan orang Eropa. Kedua wanita tersebut menghadapi dakwaan percobaan pembunuhan.
Insiden tersebut terjadi saat Prancis diguncang tragedi seorang guru sejarah, Samuel Paty (47), dipenggal oleh seorang pria setelah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada siswanya.
Anggota dari lima juta lebih komunitas Muslim Prancis telah mengeluhkan meningkatnya Islamofobia yang disebabkan oleh tindakan keras pemerintah terhadap masjid dan organisasi Muslim.
Para korban telah diidentifikasi sebagai wanita Prancis keturunan Aljazair, bernama pendek Kenza (49) dan Amel.
Kenza ditikam enam kali dan harus dirawat di rumah sakit karena paru-parunya terkena tusukan, sementara Amel menderita luka di tangan dan harus menjalani operasi, menurut sebuah sumber.
Awalnya tidak ada informasi resmi mengenai kejadian tersebut, namun setelah sebuah video yang menampilkan insiden tersebut beredar dan viral, pihak kepolisian langsung memberikan pernyataan.
Baca Juga: Terkait Insiden Pemenggalan Guru Sejarah, Imam Masjid Prancis Mohon Maaf
"Pada 18 Oktober, sekitar pukul 8 malam, polisi turun tangan menyusul panggilan darurat dari dua wanita yang terluka oleh pisau di Champs-de-Mars (Menara Eiffel)." jelas polisi Paris dalam sebuah pernyataan.
Sebuah sumber di kantor kejaksaan Paris mengonfirmasi pada hari ini: "Investigasi untuk percobaan pembunuhan telah dibuka sehubungan dengan kasus penikaman."
Kenza mengatakan kepada surat kabar Liberation: "Kami adalah satu keluarga, lima orang dewasa semuanya dan empat anak.
"Kami keluar untuk jalan-jalan. Di Menara Eiffel ada taman kecil yang agak gelap, kami berkeliling di dalamnya.
"Saat kami berjalan, ada dua anjing yang datang ke arah kami. Anak-anak ketakutan. Sepupu saya, yang berkerudung, bertanya kepada kedua wanita itu apakah mungkin untuk menjaga anjingnya karena anak-anak takut."
Pemilik anjing menolak untuk mengikat hewan mereka, dan terjadi pertengkaran sengit hingga muncul kata-kata yang menghina rasis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi