Suara.com - Bagaimana adab menerima tamu sesuai ajaran Islam? Agama Islam mengajarkan etika dalam berbagai hal, termasuk etika menerima tamu.
Menghormati setiap tamu yang datang ke rumah dan mempunyai tujuan yang baik hukumnya wajib.
Rasululllah SAW mengatakan bahwa sesiapa yang beriman kepada Allah, maka hormatilah tamu.
KH Muhammad Hasyim Asy'ari menjadi teladan dalam menghormati tamu
Menyadur dari NU Online, KH Muhammad Hasyim Asy'ari juga menjadi teladan dalam menghormati tamu.
Pendiri Nahdlatul Ulama dan seorang Pahlawan Nasional ini kerap menerima tamu di Pesantren Tebuireng Jombang.
KH Saifuddin Zuhri dalam Guruku Orang-orang dari Pesantren (2001) mencatat, rumah Kiai Hasyim Asy’ari setiap hari tidak pernah sepi dari kunjungan tamu-tamu yang puluhan banyaknya, bahkan kadang-kadang hingga ratusan.
Tamu-tamu tersebut bermacam-macam tingkatannya, ada kiai, santri, wali murid, pamong praja, saudagar, petani, pemuda, dan sebagainya. Tamu-tamu ini semuanya dilayani dengan baik, sekalipun tidak pernah ada janji bertemu sebelumnya dan sekalipun datang pada waktu yang umumnya orang sedang istirahat.
Selain itu, sekali pun ada khadam yang menyuguhkan minuman dan makanan, tetapi Kiai Hasyim Asy’ari sendiri yang meletakkan suguhan di hadapan sang tamu. Bahkan kadang-kadang beliau sendiri yang mengambilnya dari ndalem (ruangan tengah di rumahnya) jika kebetulan khadam sedang ngaso (istirahat).
Baca Juga: Perbandingan Jokowi, Gus Dur, SBY dan Soeharto di Mata Rocky Gerung
Bahkan jika kedatangan tamu tepat di waktu makan (siang maupun malam), maka hidangan makan dikeluarkan dan bersama tamu beliau makan bersama. Dengan amat ramahnya tamu diladeni (diperhatikan) dengan kata-kata Kiai Hasyim yang menyenangkan. Hingga jika tamu-tamu tersebut terdiri dari banyak orang, maka masing-masing tamu merasa bahwa dialah yang paling disayang oleh Hadhratussyekh.
Setiap tamu yang sowan ke kediaman Kiai Hasyim Asy’ari merasa istimewa
Siapa saja yang pulang dari bertamu akan merasa bahwa dirinya orang yang paling dekat dengan Kiai Hasyim Asy’ari. Para tamu puas dan menjadi kenangan membahagiakan sepanjang hidupnya.
Adakalanya sang tamu datang dengan membawa oleh-oleh, misalnya buah pepaya. Hadhratussyekh memperlihatkan suka citanya atas oleh-oleh itu dan sambil berkata: “Alhamdulillah, alhamdulillah, pucuk dicita, ulam tiba. Saya sudah lama ingin buah pepaya. Alangkah bagusnya pepaya ini, alangkah nikmatnya.” Berulang-ulang beliau mengucapkan terima kasih dan mendoakan tamunya. (KH Saifuddin Zuhri, 2001: 129)
Pada tahun 1943, KH Saifuddin Zuhri yang kala itu menjabat Pemimpin Gerakan Pemuda Ansor Wilayah Jawa Tengah berkesempatan bersilaturahim ke Pondok Pesantren Tebuireng Jombang pimpinan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari. Ia disambut hangat oleh Gus Wahid Hasyim yang menginginkan dia mampir ke Tebuireng.
Saifuddin Zuhri saat itu hendak menghadiri jambore Gerakan Pemuda Ansor yang berlangsung di Surabaya sebagai utusan wilayah Jawa Tengah. Gus Wahid Hasyim langsung mengajak Saifuddin Zuhri untuk menghadap Hadratussyekh di kediamannya di komplek pesantren.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri
-
KPK Periksa Lagi Bos Maktour Usai Penyidik Pulang dari Arab, Jadi Kunci Skandal Kuota Haji
-
Buntut Kayu Gelondongan di Banjir Sumatra, Puan Bicara Peluang Revisi UU Kehutanan
-
Polda Riau Kirim Bantuan Gelombang Keempat, 3.459 Alat Kerja Dikerahkan ke Aceh dan Sumbar
-
Arogansi Opang Stasiun Duri: Viral Pukuli Ojol, 2 Pelaku Diciduk Meski Korban Hilang