Suara.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang balita dalam kondisi memilukan viral di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @medanheadlines.news, Kamis (22/10/2020).
"Ada anak balita umur +_4thn, diduga disiksa oleh keluarganya di daerah Perumahan Asri Indah Pasar 2 Mencirim Sunggal. Anak tersebut sudah dievakuasi dan kasus ini sedang ditangani pihak kepolisian," tulis keterangan akun tersebut dikutip Suara.com.
Dalam video tersebut tertera sebuah tulisan yang berbunyi "Dugaan Penyiksaan Anak di Perumahan Asri Indah Pasar 2 Mencirim Sunggal."
Bocah mungil tersebut nampak kehausan saat diberi segelas minuman di depan pintu rumahnya.
Sambil mengenakan kaos oblong putih dengan tubuh lebam-lebam, bocah tersebut menyedot perhatian publik.
"Besar jadi anak yang sholeh yaa nak, terus doakan orang tua mu biar masuk surga," kata akun @zuandika***
"Semoga adik dapatkan kasih sayang dari keluarga," timpal akun @juvlivan***
Dilansir dari kabarmedan.com-- jaringan Suara.com, Kapolsek Sunggal, Kompol Yasir Ahmadi mengatakan bahwa anak tersebut memang mengalami luka lebam-lebam.
Baca Juga: Kumpulan Berita Viral di Twitter Hari Ini, Jumat 23 Oktober 2020
Diduga luka di tubuhnya itu akibat penganiayaan oleh paman dan bibinya berinisial JS (27) dan SE (24).
Kasus tersebut terkuak Kamis (22/10/2020), menyusul adanya laporan dari kepala dusun setempat, Isak Azhari.
Pihak kepolisian langsung menuju lokasi dan mengevakuasi anak tersebut untuk diberi perawatan ke puskesmas terdekat.
Yasir menyebut, anak itu selama 3 bulan terakhir dirawat oleh paman dan bibinya karena kedua orangtuanya sedang ditahan di penjara karena kasus narkoba.
"Baru kemarin itu dia keluar tiba-tiba ke depan halaman tetangganya. Minta minum kehausan. Di situ tetangganya pada melihat. Kok lebam-lebam gitu,” kata Yasir, Jumat (23/10/2020).
Adapun alasan paman dan bibinya sering menyiksa anak tersebut, lanjut Yasir, karena ia sering buang air di celana.
Berita Terkait
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
Banyak Terjebak Praktik Ilegal, KemenPPPA: Korban Kekerasan Seksual Sulit Akses Aborsi Aman
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
Terkini
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam
-
Waspada Cuaca Ekstrem, Distamhut DKI Pangkas 69 Ribu Pohon Rawan