Suara.com - Seorang dokter di Bahrain ditangguhkan setelah bayi kembar yang ia nyatakan meninggal menunjukkan tanda-tanda kehidupan saat akan dimakamkan.
Menyadur Gulf News, Sabtu (24/10/2020) seorang pria Bahrain mengklaim bahwa bayi kembar perempuan prematurnya dinyatakan meninggal oleh dokter di Kompleks Medis Salmaniya (SMC), Bahrain.
Namun, kedua bayi tersebut itu ditemukan masih hidup pada saat akan dimakamkan di tempat pemakaman umum Bilad Al Qadeem di Provinsi Ibukota.
Setelah melihat tanda-tanda adanya kehidupan, ayah bayi kembar tersebut langsung membawa kembali ke SMC, tetapi dia akhirnya patah hati sekali lagi, kedua bayinya gagal selamat.
Sebuah dokumen yang dibagikan ayah secara online, yang diklaim sebagai laporan rumah sakit, mengungkapkan bahwa ia menerima "mayat" bayi pada 16 Oktober, sehari setelah mereka lahir.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa salah satu bayi telah meninggal bahkan sebelum sang ayah tiba di rumah sakit sementara yang lainnya meninggal di unit perawatan intensif neonatal beberapa jam kemudian.
Menurut laporan Kepala Staf Medis SMC, ibu dari bayi kembar tersebut datang ke rumah sakit pada 15 Oktober 2020 pukul 20.00 waktu setempat. Dia memasuki minggu ke-22 kehamilannya dan dibawa dalam kondisi kritis.
Setelah persalinan dan pemeriksaan kesehatan, satu bayi dinyatakan meninggal sementara yang lainnya menunjukkan tanda-tanda kehidupan dan segera dipindahkan ke unit perawatan intensif neonatal untuk bayi prematur. Namun, beberapa saat kemudian pada pukul 21.30 waktu setempat, dia juga dinyatakan meninggal.
Kementerian Kesehatan Bahrain menegaskan bahwa komite investigasi, di bawah pimpinan Kepala Pelayanan Medis SMC Dr Nabeel Al Asheeri, segera mendapat laporan kasus tersebut.
Baca Juga: Bahrain, UEA, dan Israel Tanda Tangan 'Perjanjian Damai' di Gedung Putih
"Seorang dokter ditangguhkan dari pelayanan di SMC sampai selesainya pekerjaan komite investigasi," tegas Dr Nabeel.
Dr Nabeel menekankan bahwa langkah hukum yang diperlukan akan diambil terhadap mereka yang bertanggung jawab.
Dr Nabeel juga menambahkan bahwa penyelidikan dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengatur Kesehatan Nasional (NHRA), di bawah pengawasan langsung Dewan Kesehatan Tertinggi.
"Memberikan layanan istimewa kepada pengunjung SMC dan semua rumah sakit pemerintah serta menjaga kesehatan dan keselamatan setiap orang adalah prioritas permanen. Tidak mungkin bersikap lunak atau ragu-ragu dalam mengambil apa yang diminta terhadap mereka yang gagal menjalankan tugas yang dipercayakan kepadanya, sesuai dengan prosedur dan standar medis yang telah disetujui," jelas tambah Dr Nabeel.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen