Suara.com - Seorang pedagang di Pantai Amor, Tanjung Balai, menjadi korban pencurian dengan kekerasan. Pelaku diduga berjumlah tiga orang.
Humas Polres Tanjung Balai Iptu Ahmad Dahlan Panjaitan mengatakan pihaknya sudah menangkap dua pelaku yang juga pasangan suami istri. Polisi masih mengejar 1 pelaku lainnya.
Dahlan menjelaskan, pelaku berprofesi sebagai nelayan dan merupakan warga Kelurahan Keramat Kubah, Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjung Balai.
Dijelaskannya, pada Sabtu pagi, di Jalan Asahan, Kelurahan Indra Sakti, Kecamatan Tanjung Balai Selatan, tepatnya di Pantai Amor, korban bernama Selmina yang sedang berjualan, tasnya ditarik oleh seseorang. Tas itu berisi 1 cincin emas dan uang.
“Akibat kejadian tersebut, pelapor, yakni anak korban, merasa keberatan sehingga membuat pengaduan ke Polres Tanjung Balai,” kata Dahlan seperti dikutip dari kabarmedan.com - jaringan Suara.com, Minggu (25/10/2020).
Dengan laporan tersebut, tim I Tekab Sat Reskrim Polres Tanjung Balai mengecek ke lokasi dan melakukan penyelidikan. Dari situ hasilnya adalah, salah satu pelaku berinisial SF. Pada Sabtu sore, tim mendapat informasi keberadaan SF di Jalan Asahan, Kelurahan Indra Sakti, Kecamatan Tanjung Balai Selatan.
“Saat itu sekitar pukul 15.00 WIB, SF sedang berjalan kaki lalu kita tangkap. Setelah diintrogasi diperoleh informasi bahwa saat beraksi dia bersama dengan istrinya, Llm,” katanya.
Aksi tersebut kaya Dahlan, sudah direncanakan pelaku bersama istrinya sejak sehari sebelumnya.
Selain itu, saat beraksi, istrinya masuk ke rumah korban yang sedang berjualan di Pantai Amor, bersama seorang laki-laki berinisial D (sedang dalam pengejaran). SF berada di luar rumah untuk memantau dan melihat situasi.
Baca Juga: Kumpulan Berita Viral di Twitter Hari Ini, Jumat 23 Oktober 2020
“Yang diambil itu ada yang Rp 1 juta, 1 hp, 13 bungkus rokok. Dari aksi itu, SF mendapat bagian Rp 450.000,” katanya.
Llm sendiri, mendapat bagian sebesar Rp 550.000. Dia ditangkap di Jalan Veteran, Kecamatan Tanjung Balai Selatan, sekitar pukul15.30 WIB. “Llm mengaku aksinya direncanakan bersama suaminya. Aksinya dilakukan bersama D yang menjual emas, hp dan rokok. D ini masih dalam pengejaran,” katanya.
Berita Terkait
-
Kumpulan Berita Viral di Twitter Hari Ini, Jumat 23 Oktober 2020
-
Panjat Pagar 2 Meter, Pencuri di Godean Gondol Sepeda Jutaan Rupiah
-
Tua Renta, Mbah Sugeng Masih Kuat Bersepeda Prambanan-Jakal Jual Tape
-
Nekat Bawa Kabur HP Mantan Wagub di Pesawat, Begini Akhirnya
-
Beli Santan Instan, Pedagang Sayur Ini Temukan Isi Tak Terduga
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD