Suara.com - Warga sekitar lokasi wisata Sungai Kedung Cinet, Kabupaten Jombang, Jawa Timur tengah dihebohkan oleh kasus pembunuhan MAR (12) oleh tetangga sekaligus teman dekatnya yang bernama AHR (16).
Pihak kepolisian telah menyelidiki kasus perkara pembunuhan ini. Awalnya, MAR sempat diduga tewas tenggelam di lokasi wisata Sungai Kedung Cinter tersebut.
Akan tetapi, fakta yang berikutnya muncul diketahui bahwa MAR secara sengaja ditenggelamkan ke sungai oleh temannya sendiri.
KBO Satreskrim Polres Jombang Ipda Mustoib dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi TV One, Minggu (15/10/2020) mengatakan awalnya korban diduga terpeleset lalu terjerembab ke sungai.
Akan tetapi, hasil visum yang keluar setelahnya menyebutkan adanya dugaan pembunuhan, sehingga hipotesis bahwa korban terpeleset bisa dipatahkan.
Pasalnya, ditemukan sejumlah luka pada tubuh korban yang menunjukkan bahwa MAR sengaja dibunuh dan ditenggelamkan.
"Waktu dilakukan visum luar itu ada luka memar di bagian dahi. Di dagu juga ditemukan luka memar," ujar Mustoib.
Lebih lanjut lagi, Mustoib mengatakan bahwa saksi dalam kejadian ini menyebutkan bahwa korban memang jatuh didorong.
Oleh sebab itu Mustoib mengaku pihaknya semakin yakin bahwa korban memang benar-benar dibunuh.
Baca Juga: Pembunuh Cewek Open BO Siti Soleha Serahkan Diri, Tergiur Isi Dompet PSK
Usut punya usut, pembunuhan ini bermula dari pelaku yang meminta passworrd akun Facebook miliknya kepada korban.
Sebab, pelaku menaruh curiga bahwa password akun Facebooknya sudah diutak-atik oleh korban yang juga adalah kawan dekatnya.
Namun, saat pertama kali ditanya oleh pelaku. MAR selaku korban mengaku lupa dengan passwordnya.
Saat ditanya kembali oleh pelaku, korban akhirnya buka suara tetapi ada syarat yang harus dilakukan.
Menurut informasi yang disampaikan pelaku, MAR meminta uang sebesar Rp 200 ribu sebagai syarat menebus password Facebook tersebut.
Akan tetapi, setelah keduanya sepakat dengan pelaku telah memberikan uangnya, MAR malah tak kunjung memberikan password Facebook pelaku.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka
-
Ayahnya Korupsi Rp26 Miliar, Anak Eks Walkot Cirebon Terciduk Maling Sepatu di Masjid
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Kementerian PU Audit Bangunan Pesantren Tua di Berbagai Provinsi
-
Kronologi Teror Bom di 2 Sekolah Elit Tangsel: Ancaman Datang Beruntun Lewat WA dan Email
-
Ajak Anak Muda Bertindak di LMS 2025, BBC Media Action Susun Strategi Jitu Atasi Isu Lingkungan
-
Viral Jejak Digital Ponpes Al Khoziny di Google Earth, Netizen: Bangunan Paling Gak Masuk Logika