Suara.com - Di masa menjelang liburan, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah (Jateng) diminta untuk menyiapkan sarana prasana protokol kesehatan dengan baik. Salah satunya dengan menerjunkan tim yang secara rutin memantau dan berpatroli ke tempat-tempat wisata, restoran, warung maupun hotel, agar protokol kesehatan dipatuhi.
Hal ini dikemukakan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, setelah mendapat laporan temuan dari para pakar terkait kurang maksimalnya tempat cuci tangan di tempat wisata maupun hotel.
“Ini jadi catatan, tolong diingatkan kembali melalui PHRI. Kepatuhan sudah bagus, tetapi hal-hal yang kecil seperti ini jamgan sampai terlewatkan,” ucap Ganjar saat memimpin rapat penanganan Covid-19 di Kantor Gubernur, Jateng, Senin (26/10/2020).
“Bawa isolasi, artinya kita contohkan. Kalau mereka belum tertib, begini lho yang benar. Warung kalau perlu itu satu meja untuk dua orang saja, hotel juga pastikan itu kapasitasnya sesuai,” tambahnya.
Ganjar menjelaskan, cuci tangan dan jaga jarak merupakan protokol kesehatan yang sulit ditaati. Apalagi pada musim libur panjang ini, sehingga pihaknya ingin memastikan keamanan dan kenyamanan para pengunjung.
“Saya minta penyedia jasa, hotel tolong pastikan tamu yang masuk itu sehat. Anda sediakan sarpras 3M. Kami akan melakukan checking, sehingga kita harapkan, semua yang masuk di hotel itu baik,” tegas Ganjar.
Selain itu, ia juga memberi perhatian khusus pada warung dan restoran. Berdasarkan laporan yang diterimanya, masih banyak warung dan restoran yang tak mengindahkan protokol kesehatan, yakni jaga jarak.
“Ini yang paling sulit. Maka kalau mejanya bisa disilang-silang, terus kemudian tidak berhadapan, mungkin satu meja hanya untuk dua orang, itu akan jauh bisa lebih mengamankan para customer yang datang ke tempat itu,” ujarnya.
Kemudian untuk tempat wisata, pihak pengelola diminta mengikuti rekomendasi dari Disporapar. Rekomendasi yang dimaksud adalah terkait prosedur beroperasi saat pandemi.
Baca Juga: Indeks Risiko Bencana Tinggi, Ganjar Pranowo: Kuncinya Gotong Royong
“Maka dengan cara itu, kami akan percayakan kepada para penanggung jawab, kalau tidak nanti kami akan melakukan patroli. Kalau kemudian tidak mampu, kami akan tutup, sehingga tidak membahayakan kepada mereka yang akan piknik ke tempat wisata itu,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Jelang Libur Panjang, Korlantas Cek Protokol Kesehatan Terminal Pulogebang
-
Cegah Covid-19 di Libur Panjang, Indramayu Perketat Protokol Kesehatan
-
Elektabilitas Meroket, Ganjar Emoh Komentar Soal Nyapres
-
Ini 5 Tempat Publik yang Paling Sering Melanggar Protokol Kesehatan
-
Satgas Covid-19 Diusir saat Razia Prokes di Lomba Kicau Burung di Medan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru