Suara.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, berdasarkan peta zonasi risiko pada pekan ini, menunjukkan perkembangan siginifikan pada zona merah atau risiko tinggi. Di mana zona merah sebaran daerahnya turun dari 32 menjadi 20.
Namun pada zona oranye atau risiko sedang, meningkat dari 344 menjadi 360 atau 70 persen dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia saat ini berada di zona oranye.
"Ini adalah bukti bahwa banyak daerah yang terlena karena tidak masuk pada zona merah. Ingat, zona oranye juga masih berbahaya dan berisiko terjadi peningkatan penularan. Jika tidak waspada dan terus lengah, maka kabupaten/kota di zona oranye sewaktu-waktu dapat berpindah ke zona merah," ujar Wiku dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/10/2020).
Wiku menyebut, pada pekan ini juga terjadi perubahan pada zona hijau. Di mana terjadi penurunan drastis jumlah daerah pada zona hijau atau tidak ada kasus baru, dari 12 menjadi 7.
"Dan pada zona hijau tidak terdampak menurun dari 13 menjadi 12 kabupaten/kota," kata Wiku.
Wiku menuturkan yang perlu menjadi perhatian yakni terdapat 4 kabupaten/kota yang sebelumnya tidak ada kasus baru kini masuk zona oranye.
Keempatnya wilayah tersebut yakni Bengkulu Selatan (Bengkulu), Tojo Una-Una (Sulawesi Tengah), Pulau Taliabu (Maluku Utara) dan Mbramo Tengah (Papua).
Kemudian ada 2 kabupaten/kota yang sebelumnya zona hijah tidak ada kasus baru, kini masuk zona kuning yakni Lebong (Bengkulu) dan Lingga (Kepulauan Riau).
"Dan ada 1 kabupaten/kota yang sebelumnya tidak pernah ada kasus Covid-19 menjadi ada dan masuk ke zona kuning yaitu Natuna di Kepulauan Riau," katanya menambahkan.
Baca Juga: Ilmuwan Laporkan Kekebalan Covid-19 Hanya Bertahan Beberapa Bulan
Berita Terkait
-
Ilmuwan Laporkan Kekebalan Covid-19 Hanya Bertahan Beberapa Bulan
-
Libur Panjang, Warga Aceh Diwajibkan Tes Kesehatan Sebelum Liburan
-
Positif COVID-19, Presiden FIFA Gianni Infantino Diisolasi
-
Satgas Covid-19 Minta Pemda Awasi Perayaan Maulid Nabi Sesuai Protokol
-
GeNose C19, Alat Tes Covid-19 Berbasis Napas dari UGM Siap Diuji
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh