Suara.com - Harga vaksin menjadi perdebatan hangat Politisi Gerindra Fadli Zon dengan Staf Ahli Menkominfo Henry Subiakto dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (27/10/2020) malam.
Perbedaan pandangan antara Fadli Zon dan Henry Subiakto memanas. Saking geramnya dengan pernyataan Henry Subiakto, Fadli Zon kemudian nampak geram.
Sampai-sampai Fadli Zon menyebut Henry Subiakto tidak pantas mewakili Kementerian Komunikasi dan Informasi yang menurutnya bergengsi.
Pembicaraan mulai hangat saat Saleh Partaonan Daulay, Anggota DPR RI Fraksi PAN tidak sepakat apabila vaksinasi disangkutpautkan dengan perpolitikan. Sebab, menurutnya tidak ada satu partai pun yang mengambil keuntungan dengan adanya vaksinasi ini.
"Kalau disebut ada politisasi berarti ada keuntungan politik dari partai atau kelompok tertentu. Coba tunjukin pada kita dulu. Sebagai politisi saya berusaha meluruskan. Saya bukan mempolitisasi, gak ada sedikitpun niat. Saya memberikan informasi soal yang saya diketahui," kata Saleh Partaonan Daulay seperti dikutip Suara.com.
Setelahnya, Saleh Partaonan Daulay menyinggung soal hoaks yang belakangan digembor-gemborkan oleh pemerintah. Saat itu, Fadli Zon langsung menimpali dan bertanya kepada Henry Subiakto perihal harga vaksin.
Sebelumnya, Henry Subiakto mewakili Kemenkominfo mengatakan tidak logis apabila harga vaksin sebesar dua dollar, seperti disebutkan oleh Fadli Zon. Namun, Fadli Zon kemudian memberitahu Henry Subiakto bahwasannya Menteri Kesehatan Polandia baru saja mengumumkan vaksin dengan harga murah.
Oleh sebab itu, Fadli Zon berkata apakah Henry Subiakto tadi baru saja menyebar hoaks.
"Pak tadi anda mengatakan dua dollar gak bisa untuk vaksin. Itu hoaks bukan? Contoh nih ya, ini Menteri Kesehatan Polandia baru menghumumkan vaksin tersedia musim semi 2021, ya Maret atau April. Harganya sangat rendah, dua euro perkepala. Sekitar Rp 30,000 juga," kata Fadli Zon.
Baca Juga: Fadli Zon Semprot Kemenkominfo Soal Hoaks: Gak Mutu Banget Omongannya!
Henry Subiakto menimpalinya dengan jawaban yang membuat Fadli Zon meradang.
"Kalau memang 2 euro mungkin Pak Fadli Zon bisa mencarikan buat Indonesia" ujarnya.
Mendengar hal itu, Fadli Zon dengan lantang meminta Henry Subiakto untuk lebih banyak membaca dan berkata sesuai data, tidak sekadar logika semata.
"Loh bukan saya. Itu baca. Makanya Baca dong. Sebagai Kominfo gimana," tandas Fadli Zon.
Lebih lanjut lagi, Henry Subiakto menuturkan, saat ini masyarakat global tengah membutuhkan vaksin. Jadi masuk akal baginya apabila harganya kemudian tiggi. Sesuai dengan konsep supply and demand dalam ekonomi.
Menurut Henry Subiakto, harga vaksin bisa turun setelah beberapa saat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM
-
Raperda KTR Ancam 'Bunuh' Konser Musik Jakarta, Legislator: Banyak Mudharatnya
-
Pohon Tumbang Teror Warga Jakarta, Pramono Anung: 62 Ribu Sudah Dirapikan, Cuaca Ekstrem Biangnya
-
KPK Bidik Raksasa Sawit Jadi Tersangka Korporasi di Kasus Suap Inhutani V
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil