Suara.com - Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron dikecam banyak kalangan di Indonesia karena dianggap telah menyudutkan agama Islam.
Pernyataan Macron yang dikecam itu merupakan buntut dari kasus pemenggalan kepala seorang guru sejarah, Samuel Paty, oleh warga keturunan Chechnya menyusul pemakaian kartun Nabi Muhammad SAW dalam materi pelajaran kebebasan berekspresi di salah satu sekolah.
Kementerian Luar Negeri telah memanggil Duta Besar Prancis untuk Indonesia dan menyampaikan kecaman terhadap pernyataan Macron.
Menteri Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan Macron harus tahu bahwa agama Islam adalah agama rahmah. Mahfud menambahkan, tapi pemeluk agama apapun akan marah kalau agamanya dihina. "Kalau tak paham itu berarti dia mengalami krisis gagal paham," kata Mahfud melalui media sosial yang dikutip Suara.com, Rabu (28/10/2020).
Tetapi menurut Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Amerika Akhmad Sahal seharusnya kecaman terhadap Macron juga harus disertai dengan mengutuk kekerasan terhadap Samuel Paty yang disebut Akhmad Sahal sebagai sebuah "tindakan brutal."
"Pak Mahfud, kecaman terhadap Macron harus disertai dengan mengutuk pemenggalan Samuel Paty, guru yang tunjukkan kartun Nabi. Kartun hina Nabi harus dikecam keras. Tapi pemenggalan kepala si guru adalah tindakan brutal yang sama sekali tak dibenarkan. Juga sebabkan muslim Prancis tersudut," katanya yang dikutip Suara.com dari media sosial.
Menurut laporan BBC Indonesia, Samuel Paty dipenggal pada 16 Oktober oleh remaja berusia 18 tahun Abdullakh Anzorov, di luar Paris, setelah memperlihatkan kartun Nabi Muhammad kepada para muridnya dalam pelajaran kebebasan berbicara.
Pembunuhan guru terjadi di tengah pengadilan serangan tahun 2015 terhadap Charlie Hebdo, majalah satiris yang menerbitkan kartun.
Demonstrasi berlangsung di seluruh Prancis setelah pembunuhan Paty.
Baca Juga: Anggota DPR Puji Menlu Panggil Duta Besar Prancis
Potretnya dan kartun Nabi Muhammad dipancarkan di balai kota dia dua kota Prancis minggu lalu sebagai penghargaan keapda guru itu.
Dalam upacara pemakaman, Macron memuji Paty dan berjanji akan terus "melanjutkan perjuangan kebebasan, kebebasan untuk membela Republik yang menjadi wajahmu."
Kematian Paty terjadi dua minggu setelah Presiden Prancis menggambarkan Islam sebagai agama yang berada dalam "krisis" dan mengumumkan langkah baru untuk menangani apa yang ia sebut "separtisme Islamis."
Sekulerisme atau laïcité menjadi lambang identitas Prancis.
Menekan kebebasan ekspresi untuk mellindungi salah satu komunitas mengancam persatuan, menurut landasan negara itu.
Populasi Muslim di Prancis terbesar di Eropa Barat dan sejumlah kalangan menuduh pemerintah menggunakan alasan sekulerisme untuk menyasar Muslim.
Berita Terkait
-
Presiden Prancis Gugat Influencer Amerika Karena Tuduh Brigitte Terlahir Sebagai Laki-laki
-
Makan Malam Bereng, Prabowo dan Macron Bahas Solusi Soal Konflik Israel-Palestina
-
Ngobrol 4 Mata dengan Macron, Prabowo Tebar Pujian: Prancis Banyak Bantu Kita di Eropa
-
Dari Bastille Day, Macron Jamu Prabowo Santap Malam di Istana lyse
-
Berapa Harga Sari Apel? Minuman Prabowo dan Presiden Prancis Sempat Bikin Geger
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Keluar Penjara Dalih Operasi Ambeien, Kejagung Klaim Nadiem Makarim Tetap Diborgol Selama di RS
-
Kejagung Siap Lawan Nadiem Makarim di Sidang Praperadilan Kasus Chromebook Besok, Bakal Ada Kejutan?
-
MQK Internasional Perdana di Indonesia, Menag Soroti Ekoteologi untuk Atasi Krisis Iklim
-
Aksi Bobby Razia Truk Pelat Aceh Dikecam Pimpinan DPR: Kita Ini NKRI, Tidak Boleh Ada Ego Daerah!
-
Jokowi Beri Arahan ke Petinggi PSI di Bali, Resmi Jadi Ketua Dewan Pembina?
-
Bongkar Borok Kemenag Lewat 5 Saksi, KPK: Kuota Petugas Haji Diduga juga Disalahgunakan!
-
Tragedi Al Khoziny Disorot Dunia, Media Asing Laporkan Kepanikan Orang Tua dan Penyelamatan Santri
-
Ngamuk Kontrak Sekuriti tak Diperpanjang, Pria di Serang Ajak 3 Teman Rusak Aset Pabrik
-
HUT ke-80 TNI 2025 Kapan? Monas Jadi Etalase Kekuatan Pertahanan Bangsa
-
Terima Keluhan Petani, Pimpinan DPR Janji Dorong Pemerintah Bentuk Badan Reforma Agraria