Suara.com - Surat kabar di Iran membuat karikatur Presiden Prancis Emmanuel Macron yang terlihat seperti iblis.
Penerbitan karikatur itu adalah buntut dari pernyataan Presiden Macron yang bersumbah tak bakal membuat kaum Islamis di negerinya bisa tidur nyenyak.
Pernyataan Macron itu sendiri adalah respons atas tragedi pemenggalan seorang guru oleh pemuda muslim, karena menunjukkan karikatur Nabi Muhammad SAW ke siswanya.
Menyadur Sputnik, harian Vatane Emrouz atau Homeland Today, menyematkan gambar kartun Macron di halaman depan surat kabarnya yang terbit pada Selasa (27/10).
Diberi tajuk "Iblisnya Paris", Macron digambarkan bermuka merah, memiliki telinga panjang, mata kuning, dan bergigi lancip.
Menurut laporan Tekdeeps, Vatane Emrouz bermaksud mengecam sikap Macron yang berulang kali mendukung penerbitan kartun-kartun Nabi Muhammad, sekaligus responsnya terkait tragedi pemenggalan Samuel Paty.
Hampir mirip, massa di Bangladesh yang menggelar demo untuk menyerukan boikot produk-produk Prancis, menyebut Macron sebagai pemimpin yang menyembah setan.
"Macron adalah salah satu dari sedikit pemimpin yang menyembah setan," ujar pemimpin senior Islami Andolan Ataur Rahman, dihadapan para pengunjuk rasa, dikutip dari BBC.
Pengunjuk rasa juga menuntut agar duta besar Prancis diusir dari Bangladesh, seruan serupa yang juga dilontarkan oleh ultra-konservatif Iran, Kayhan.
Baca Juga: Charlie Hebdo Terbitkan Kartun Presiden Erdogan Lecehkan Wanita Berjilbab
Presiden Macron mendapatkan kecaman dari negara-negara mayoritas Islam atas responsnya dalam pemenggalan Samuel Paty, guru sejarah yang menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada muridnya.
"Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia saat ini, kami tidak hanya melihat ini di negara kami," kata Macron beberapa waktu lalu, dikutip dari Anadolu Agency.
Pernyataan dan sikap Macron dianggap menyudutkan Muslim sekaligus mengglorifikasi Islamofobia.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan turut melontarkan kritik dan menyerukan boikot terhadap produk-produk Prancis.
"Saya menyerukan kepada warga saya, jangan pernah memuji merek Prancis, jangan membelinya," ujar Erdogan, Senin (26/10).
Sebelumnya, Erdogan juga menyebut Macron membutuhkan perawatan mental.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 18 November 2025: Hujan di Sebagian Besar Wilayah
-
Menteri P2MI: Ada 352 Ribu Lowongan Kerja di Luar Negeri, Baru 20 Persen WNI yang Lamar
-
Pramono Sebut Harimau Kurus Viral di Ragunan Miliknya: Mungkin Kangen Sama Saya
-
Menpan RB Siap Patuhi Putusan MK: Polisi Aktif Wajib Mundur dari Jabatan Sipil, Tak Ada Celah Lagi
-
KPK Tegaskan Status Setyo Budiyanto: Sudah Purnawirawan, Aman dari Putusan MK
-
Menteri Hukum Pastikan KUHAP Baru Langsung Jalan Usai Disahkan Presiden, Bareng KUHP Pada 2026
-
Stop Buang Uang! Rahasia BRIN Perpanjang Umur Infrastruktur Pakai Ekstrak Kulit Buah dan Daun Teh
-
Benarkah KUHAP Baru Bisa Mengancam? Ini Isi Lengkap Pasal-pasal Soal Penyadapan Hingga Penahanan
-
Drama Penangkapan Maling Motor di Cengkareng: Ada Wanita dan Pengakuan Palsu!
-
Ultimatum Pramono ke Transjakarta: Citra Perusahaan Tak Boleh Rusak, Tindak Tegas Pelaku Pelecehan