Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta agar Presiden Joko Widodo tidak memanjakan generasi milenial. Menurutnya, milenial harusnya memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara sekaligus bersaing secara global. Pernyataan tersebut disusul dengan mempertanyakan apa saja sumbangsih generasi milenial yang sudah diberikan untuk negara? Hal ini ditanyakan Megawati saat peresmian Kantor PDIP yang dilakukan secara virtual pada Rabu (28/10/2020).
Selain itu, Megawati juga menyebut bahwa generasi milenial hanya bisa protes dan demo yang mengakibatkan kerusuhan. Pernyataan Megawati mengundang respons yang beragam dari publik. Berikut ini profil Megawati.
1. Biodata Megawati Soekarnoputri
Perempuan pemilik nama lengkap Dyah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri merupakan putri dari presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Megawati lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Megawati memiliki 10 saudara kandung. Ia menikah dengan pilot Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI), Surindro Supjarso pada tahun 1968. Namun, di tahun 1970, sang pilot dinyatakan gugur saat bertugas di Papua.
Kemudian, Mega menikah dengan seorang pengusaha asal Mesir yakni Hassan Gamal Abdul Hasan. Namun pernikahan tersebut hanya berlangsung singkat.
Berikutnya, Mega menikah dengan Taufiq Kiemas pada tahun 1973, seorang kawan dari organisasi yang pernah ia ikut ketika masih muda yakni GMNI. Dari pernikahannya tersebut, Mega dikaruniai tiga orang anak yakni Puan Maharani, Mohammad Prananda Prabowo, dan Mohammad Rizki Pratama.
Mega pernah mengenyam pendidikan SMA di SMA Perguruan Cikini (Percik) (1963-1965), lalu melanjutkan ke perguruan tinggi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Bandung (1965-1967) dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Jakarta (1970-1972). Saat menjadi mahasiswa, Mega pernah bergabung menjadi anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
2. Karier Megawati Soekarnoputri
Megawati mengawali kariernya di dunia politik pada tahun 1986 dengan menjabat sebagai Wakil Ketua Cabang Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Jakarta Pusat. Setahun kemudian, pada 1987, Mega menduduki kursi DPR RI. Namanya moncer di kalangan politikus setelah diangkat secara sebagai Ketua Umum PDI saat Kongres Luar Biasa 1993 di Surabaya.
Baca Juga: Anak Buah SBY: Hentikan Membully Ibu Megawati
Pada tahun 1996, Mega didepak dari jabatannya sebagai Ketua Umum Kongres Medan dan digantikan oleh Soerjadi. Meski begitu, Mega tidak terima hasil Kongres Medan tersebut.
Selanjutnya, Mega dan pengikutnya menduduki kantor DPP PDI yang berada di Jalan Diponegoro Jakarta. Hingga akhirnya pada 27 Juli 1996 pengikut Soerjadi terlibat bentrok dengan pendukung Mega. Peristiwa tersebut lantas dikenal sebagai 'Kudatuli'.
Pada tahun 1997 Soerjadi kehilangan banyak suara pendukungnya. Sebagian pendukungnya lari ke Partai Persatuan Pembangunan, sedangkan pendukung Mega menjadi lebih banyak. Setelah orde baru runtuh, nama Mega dan PDIP keluar sebagai pemenang dalam Pemilu 1999. Mega lantas menduduki kursi Wakil Presiden Indonesia hingga tahun 2001. Ia lantas mencalonkan diri dan terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia pada 2001-2004. Namun, beberapa kali mencalonkan diri, Megawati gagal terpilih lagi menjadi presiden.
Setelah tak lagi menjadi presiden, Mega kembali menjabat sebagai Ketua Umum PDIP sejak 2015-2020. Berikut perjalanan karier Megawati:
- Wakil Ketua Cabang Jakarta Partai Demokrasi Indonesia (PDI) (1986-1993)
- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) (1993-1996)
- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) (1998-2016)
- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) (1987-1997)
- Wakil Presiden Kepresidenan Republik Indonesia (1999-2001)
- Presiden Kepresidenan Republik Indonesia (2001-2004)
- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) (2015-2020)
Kontributor : Lolita Valda Claudia
Tag
Berita Terkait
-
Profil Adrian Wibowo: Bintang Baru yang Siap Debut di Laga Kontra Lebanon
-
Bisnis Azis Wellang, Pembalak Hutan yang Main Domino Bareng Dua Menteri Prabowo
-
Profil Nandi Juliawan, Pemeran Encuy di Preman Pensiun Meninggal Dunia
-
Pemain Timnas Tertampan, Ini Sosok Pacar Mauro Zijlstra yang Bikin Fans Baper
-
Siapa Azis Wellang? Tersangka Illegal Logging yang Main Domino Bareng Menhut Raja Juli
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
King Nassar Diminta Penonton Panjat Panggung di Penutupan Pestapora
-
8 Fakta Mengejutkan Tragedi Maulid Nabi di Ciomas, dari Teras Maut Hingga Jumlah Korban
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Bekukan Sementara MPR/DPR
-
Fathian Pujakesuma Ogah Gibran Naik Jadi Presiden Jika Prabowo Lengser
-
Bupati Bogor: Total Korban Majelis Ambruk 80 Orang Lebih
-
Fakta dan Mitos Gerhana Bulan yang Masih Hidup di Masyarakat Indonesia
-
Langit Maluku Utara Akan Menyala! Saksikan Gerhana Bulan Total Malam Ini
-
6 Fakta Menteri Kehutanan Main Domino Bareng Tersangka Perusakan Hutan
-
Link Live Streaming Gerhana Bulan dan Tata Cara Salat Gerhana
-
CEK FAKTA: Benarkah Jepang Gelar Aksi Demo untuk Dukung Indonesia?