Suara.com - Profil PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS): Emiten Properti dan Manufaktur Furnitur Kustom
PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) adalah perusahaan publik Indonesia yang memiliki portofolio bisnis yang terdiversifikasi dalam sektor properti, konstruksi, dan perdagangan mebel pesanan.
Emiten berkode saham CSIS ini didirikan pada tanggal 2 Juni 1995 dan berfokus pada pengembangan properti, yang sebagian besar dijalankan melalui anak-anak perusahaannya (seperti PT Olympic Bangun Persada), serta penyediaan furnitur kustom (pesanan khusus) untuk berbagai klien, termasuk hotel, kantor, dan rumah sakit.
Kantor pusat operasional CSIS berlokasi di Kawasan Industri Olympic, Jalan Kaum Sari No. 1, Bogor, Jawa Barat
Struktur Kepemilikan dan Jajaran Manajemen Inti
Dari sisi kepemilikan saham, CSIS didominasi oleh dua pemegang saham utama. PT Andalan Utama Bintara merupakan pemegang saham pengendali terbesar dengan kepemilikan sebesar 57,23%, diikuti oleh PT Olympic Kapital Equity dengan porsi 22,77%.
Sisanya adalah saham yang dimiliki oleh masyarakat (publik).
Jajaran manajemen puncak perusahaan dipimpin oleh Santo Fransiscus sebagai Presiden Komisaris dan Au Bintoro sebagai Presiden Direktur.
Struktur manajemen ini juga mencakup posisi Komisaris Independen yang dijabat oleh Yayat Supriyatna dan Direktur Independen oleh Yohanes Sumarno.
Untuk menjalankan bisnisnya, CSIS didukung oleh beberapa anak perusahaan, di antaranya PT Bogorindo Cemerlang dan PT Cahayabuana Pasific, yang bergerak di bidang kontraktor, developer, dan real estate.
Baca Juga: Usai Adik Prabowo 'Kempit' Saham IKS, COIN Umumkan Agenda Genting Akhir Tahun!
Harga saham CSIS berdasarkan pantauan saat artikel ini dibuat (penutupan pasar sesi 2 15 Desember 2025) berada di kisaran Rp 550 dan dalam status ARA atau Auto Rejection Atas yang memiliki definisi kondisi kenaikan saham yang terjadi secara signifikan hingga membuat saham sampai pada batas atas saham dalam 1 hari perdagangan.
Rencana Korporasi: Rights Issue Akhir Tahun 2025
Sebagai langkah strategis terbaru, CSIS telah mengumumkan rencana untuk melaksanakan aksi korporasi berupa Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau dikenal sebagai Rights Issue pada akhir tahun 2025.
Tujuan utama dari rights issue ini adalah untuk menambah modal perusahaan guna memperkuat struktur permodalan dan membiayai rencana bisnis di masa mendatang.
Kontributor : Rizqi Amalia
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Pegiat Fintech Didorong Saling Kerja Sama Demi Sehatkan Ekosistem Keuangan Digital
-
IHSG Berbalik Menguat Selasa Pagi, Apa Saja Saham yang Cuan?
-
Update Harga BBM Terbaru: Pertamina, Shell, Vivo, dan BP per Desember 2025
-
Tim Indonesia Sudah di AS, Airlangga Menyusul Negosiasi Tarif Lusa
-
Daftar Provinsi Pemutihan Pajak Desember 2025, Tunggakan Dihapus!
-
Rencana KBMI 1 Mau Dihapus, OJK: Ekonomi Indonesia Butuh Bank-bank Besar
-
Belarus Siap Tanam Modal di Indonesia, Alat Pertanian Jadi Bidikan
-
Guru Honorer Kemenag Dapat BSU, Hari Ini Terakhir Cek Validasi
-
Bank Mandiri Cetak Penyaluran Kredit dan DPK Tumbuh Dua Digit
-
Di Depan Prabowo, Airlangga Pamer IHSG Pecah Rekor ke Level 8.600